PENEMUAN MAYAT DI BATAM
Motif Pembunuhan ASN Wanita di Batam Hingga Sejumlah Fakta Lainnya
Motif pembunuhan ASN wanita di Batam akhirnya diungkap polisi setelah menangkap tersangka, suami kedua korban. Berikut deretan faktanya.
Dari hasil keterangan saksi juga, diketahui korban terakhir tinggal bersama suaminya yang kini telah berangkat ke Jakarta untuk bekerja.
"Suami korban ini kerjanya di Jakarta, dan sudah berangkat ke Jakarta minggu lalu,” ungkap Budi melansir Kompas.com.
Terkait pelaku pembunuhan tersebut, Budi mengaku sampai saat ini pihaknya masih melakukan lidik.
Sudah beberapa saksi yang dilakukan pemeriksaan.
Penyidik masih mendalami untuk mengungkap motif dari kasus ini.
“Namun, guna mengetahui penyebab pasti meninggalnya, korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk dilakukan autopsi," pungkas Budi.
Informasi yang dihimpun TribunBatam.id, polisi telah menangkap pelaku pembunuhan itu.
Ia rencananya akan tiba di Batam hari ini dari Pekanbaru menggunakan pesawat, Minggu (12/11/2023).
7 TABUNG LPG 3 Kg dan 8 Botol Pertalite Kelilingi Jasad Korban
Penemuan mayat wanita di Batam dengan kondisi tak wajar di salah satu perumahan di Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji memunculkan fakta baru.
Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah sekaligus TKP penemuan mayat di Batam itu.
Selain satu unit ponsel android yang diduga milik korban dalam kondisi hangus terbakar, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti lain dari rumah itu.
Di antaranya tujuh tabung gas LPG 3 Kg yang mengelilingi tubuh wanita yang ditemukan tewas dalam kamar rumah itu.
Kemudian delapan botol berisikan bahan bakar minyak (BBM) jenis partalite yang juga mengelilingi tubuh korban.
Polisi juga menemukan kain serta pakaian dan kayu kering yang dirangkai saling terhubung sejauh lebih kurang lima meter dari tubuh korban.
"Kayu dan kain itu ditimpa tujuh botol berisi pertalite yang belum terbakar," ungkap Kapolresta Barelang melalui Wakapolsek Batuaji, AKP Herman Kelly melansir Kompas.com.
Kelly menyebut jika luka bakar yang ada pada tubuh wanita itu mencapai 90 persen.
Ia menduga korban tewas disebabkan luka benda tumpul di bagian kepala.
Sebab, saat ditemukan kondisi kepala korban terbungkus kantong sampah berwarna hitam.
Di bagian dalam kantong sampah tersebut terdapat berlumuran darah.
Dalam kantong sampah tersebut terdapat banyak darah segar yang sudah mengering.
“Belum diketahui siapa dan apa motif pelaku. Namun berdasarkan fakta di lapangan, diduga pelaku hendak merekayasa pembunuhan tersebut seolah-olah korban kebakaran,” ungkap Kelly.
Sementara tetangga mengungkap jika wanita yang ditemukan tewas dalam kondisi tak wajar berinisial Trh (60).
Ia diketahui pernah menjabat Sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Sumatera Utara (Sumut).
Bahkan, wanita itu masih berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, dan berdinas di Dinas Kesehatan Sumut.
“Di Batam, korban ini berprofesi sebagai dosen keperawatan di salah satu universitas swasta, tapi saya tidak tahu juga universitas mana,” kata Ali, tetangga korban yang ditemui di kediamannya, Sabtu (11/11/2023).
Ali mengungkapkan, selama bertetangga, korban dikenal orang yang sangat ramah dan tinggal bersama suaminya.
“Tapi suaminya bekerja di Jakarta, jadi tidak terlalu lama di sini, kecuali pas liburan baru mereka kumpul,” kata Ali.
POLISI Cari Mobil Alphard Korban
Penemuan mayat ASN wanita di Batam dengan kondisi luka bakar sekitar 90 persen masih diselidiki Polsek Batuaji.
Penyelidikan polisi termasuk mencari keberadaa Toyota Alphard milik ASN wanita milik Tetty Rumondang Harahap.
Jasad ASN di Pemprov Sumut ini ditemukan dalam kamar di rumahnya yang berlokasi di Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji dengan kondisi hangus terbakar, Sabtu (11/11/2023) dini hari.
Penyidik Polsek Batuaji juga mengamankan sejumlah barang bukti di TKP.
Termasuk 7 tabung gas elpiji ukuran 3 kg dan 8 botol Pertalite yang mengelilingi jasad ASN wanita di Batam itu.
"Kami masih cari belum ketemu, untuk mobil Alphard milik korban," ungkap Kapolresta Barelang melalui Kanitreskrim Polsek Batuaji, Ipda Asmir kepada TribunBatam.id, Minggu (12/11/2023).
Asmir ditemui di lapangan saat mencari alat bukti lainnya di saluran drainase induk depan RS Graha Hermine.
Sementara saat ditanya mengenai dua unit mobil lainnya yakni satu unit Fortuner dan Honda Brio, Asmir mengatakan tidak mengetahui mengenai hal tersebut.
"Yang lain kita gak tau, yang kita tau hanya Alphard aja," katanya.
PAKAI Rambut Palsu Coba Kelabui Polisi
Pelarian Ahmad Yuda terhenti. Ahmad Yuda ditangkap dalam kasus pembunuhan terhadap TRH (60), wanita warga Kelurahan Buliang, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Ahmad Yuda ditangkap di terminal bus di Pekanbaru, Riau, saat hendak melarikan diri ke Medan, Sumut, Sabtu (12/11/2023).
Sebelumnya untuk mengelabui polisi, Yuda sempat ke Jakarta, dan dari Jakarta ia terbang ke Pekanbaru.
Bahkan agar pihak kepolisian tidak dapat mengenali dirinya, pelaku memakai rambut palsu.
Yuda tiba di Batam sekitar pukul 10.30 WIB, Minggu (12/11/2023) dan langsung dibawa ke RS Harapan Bunda untuk mendapatkan perawatan medis, karena ditembak aparat akibat berusaha kabur.
“Alhamdulilah Tim Jatanras Polresta Barelang dan Unit Reskrim Polsek Batuaji bertindak cepat dan tidak perlu waktu lama pelaku pembunuhan sadis di Batuaji langsung berhasil diungkap,” kata Waka Polsek Batuaji AKP Herman Kelly yang dihubungi, Minggu (12/11/2023).
Kelly mengaku saat ini pelaku sudah berada di Mapolresta Barelang untuk menjalani pemeriksaan.
“Sabar ya, masih dilakukan pemeriksaan, jadi belum diketahui apa motif pembunuhan ini,” ungkap Kelly.
Disinggung apakah pelaku itu adalah suami korban, Kelly mengaku belum bisa memastikannya karena penyidik Satreskrim Polresta Barleng baru akan memeriksanya.
“Secepatnya nanti diinfokan," papar Kelly. Sebelumnya, TRH ditemukan tewas mengenaskan di rumah kontrakannya di Kelurahan Buliang, Batuaji, Batam, Sabtu (12/11/2023) dini hari kemarin.
Korban pernah menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Sumatera Utara (Sumut).
Bahkan korban masih bersatatus aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan berdinas di Dinas Kesehatan Sumut.
Polisi menduga korban tewas karena luka benda tumpul di kepala.
Saat ditemukan, kondisi kepala korban terbungkus kantong sampah berwarna hitam.
Bagian dalam kantong sampah tersebut berlumuran darah.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti (BB), di antaranya satu unit ponsel Android yang diduga milik korban dalam kondisi hangus terbakar.
Kemudian tujuh unit tabung gas LPG 3 kg yang mengelilingi tubuh korban di dalam kamar tersebut, delapan botol berisikan bahan akar minyak (BBM) jenis partalite yang juga mengelilingi tubuh korban.
Polisi juga menemukan kain serta pakaian dan kayu kering yang dirangkai saling terhubung sejauh lebih kurang lima meter dari tubuh korban.
MOTIF
Kanitreskrim Polsek Batuaji Ipda Asmir mengatakan motif sementara kasus pembunuhan ini adalah masalah asmara. Pelaku yang tak lain adalah suami kedua korban cemburu karena korban melakukan kontak dengan pria lain.
“Itu pengakuan sementara dia. Lagi dikembangkan,” kaya Asmir.
Dari pengakuan pelaku dimana dirinya menghabisi nyawa istrinya dengan cara dipukul pakai kayu di bagian leher 13 kali, kepala 11 kali, dan wajah 2 kali.
Setelah memukul istrinya dengan kayu, istrinya tak berdaya, ia membungkus kepala istrinya dengan kantong plastik, dan selanjutnya membakar jenazah istrinya yang sudah terbujur kaku di dalam kamar.
Selanjutnya pelaku meletakkan tabung gas disekiling tubuh istrinya, dan juga menaruhnkain dari kamar sampai ke pintu depan di atasnya diletakkan botol air minum berisi Pertalite.
Selanjutnya pelaku menyulut api ke tubuh istrinya yang membuat jenazah istrinya terbakar hingga 90 persen.
Pelaku berharap istrinya terbakar dan rumahnya meledak.
Selanjutnya pelaku melarikan diri dari Batam.
Saat ini polisi masih melakukan penyidikan secara maratan terhadap pelaku.
Unitreskrim Polsek Batuaji juga masih mencari barang Bukti untuk melengkapi berkas penyidikan terhadap kasus pembunuhan di Batuaji.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang) (Kompas.com/*)
Kisah Pilu di Balik Kematian Pria Asal Bekasi di Batam, Rencana Nikah Tinggal Cerita |
![]() |
---|
Akhir Tragis Pria Asal Bekasi di Batam, MIA Tinggalkan Surat Wasiat untuk Istri |
![]() |
---|
Pesan Terakhir Pria di Batam Sebelum Ditemukan Tewas Mengenaskan di Konter Ponsel |
![]() |
---|
Tak Kelihatan Dua Hari, Pria di Batam Ini Ternyata sudah Meninggal Dunia di Konternya |
![]() |
---|
Pria di Batam Ditemukan Tak Bernyawa di Konter HP, Polisi Temukan Surat Perpisahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.