MATA LOKAL CORNER

Sahat Sianturi Yakin Mahfud MD Tampil Maksimal di Debat Cawapres Lawan Gibran dan Cak Imin

Tim Kampanye Daerah (TKD) Kepri Ganjar Mahfud, Sahat Sianturi yakin Mahfud MD akan tampil prima di debat cawapres lawan Gibran dan Cak Imin

TRIBUNBATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
DEBAT CAWAPRES - TKD Ganjar Pranowo-Mahfud MD Kepri Sahat Sianturi yakin Mahfud MD akan tampil maksimal di debat cawapres nanti 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dalam debat Cawapres sebelumnya, Paslon 02 Raka Buming Raka terlihat lebih unggul karena pertanyaannya dalam bentuk singkatan. Hal ini ditampik oleh Tim Kampanye Daerah (TKD) Kepri Ganjar Mahfud, Sahat Sianturi.

Ia menilai pertanyaan singkatan itu harus dibarengi dengan perpanjangan. Apalagi dalam sekelas debat Capres Cawapres. Bahkan harus diperjelas kepanjangannya dan harus nyambung dengan topik saat itu.

"Singkatan banyak persepsinya. Misalnya KPU tidak selamanya Komisi Pemilihan Umum. Bisa saja Kantor Pembantu Unit. Jadi banyak persepssinya," kata Sahat MLC Tribun Batam, Kamis (18/1/2024) dengan tema Debat Cawapres adakah kejutan lagi.

Seperti diketahui debat Cawapres pada Minggu (21/1/2024) bertemakan pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Ia berharap debat berikutnya harus ada kejutan yang lebih spektakuler. Dan penyelenggara pemilu harus bersifat netral.

Baca juga: TPD Anies-Muhaimin Kepri Yakin Cak Imin Unggul di Debat Kedua Cawapres

"Debat Capres sebelumnya tidak netral. Bisa dilihat ada michnya yang 3, ada yang 2 dan ada yang 1. Netral dari penyelenggara. Ide yang dimunculkan dengan normal, pak Mahfud pasti normal. Kalau ditantang, Pak Mahfud pasti menantang," kata Sahat.

Menurutnya, walaupun ada aturan baru yang dibuat oleh KPU tidak boleh menyerang secara personal, debat ini akan tetap menjurus ke personal calon. Hal ini dikarenakan kebijakannya yang akan ditanya.

Sulit dihindari karena kebijakannya yang dilakukan oleh calon tersebut. Pertanyaan Anies ke Prabowo persoalan lahan. Nah, persoalan lahan itu, strategi yang dibuat oleh Prabowo.

"Bisa saja calon yang lain bisa menanyakan soal polusi di Jakarta. Nah ini hubungannya ke Pak Anies," katanya.

Sahat meyakini debat pada 21 Januari 2024 akan ada kejutan-kejutan dan menyinggung strategis.

Lingkungan hidup

Paslon 03 juga dalam visi misinya konsen lingkungan hidup. Satu diantaranya energi terbarukan.

Matahari di Indonesia bisa dinikmati 12 jam. Indonesia mengharapkan solar.

Begitu dicoba ke Pertalite. Kedepan 03 memanfaatkan listrik dari matahari dan laut. Jadi tak hanya solar.

Program Food Estate itu baik. Menurutnya analisanya kurang. Sumber air tidak dikelola. Mengembangkan masyarakat harus difasilitasi pengetahuannya apa yang cocok ditanam didaerahnya.

"Kita bisa juga mengekspor. Kalau dikelola dan dipelajari dengan baik. Ketahanan pangan ditingkatkan. Sawah di kelola dengan baik. Karawang dulu lumbung padi, sekarang industri. Kalau perasawahan kurang, harus dikembangkan. Kita juga bisa ekspor buah-buahan," katanya.

Buah naga di Batam sempat booming. Sekarang hampir terlupakan juga. Swasembada bisa diberlakukan lagi. Jadi tak harus impor.

Baca juga: Debat Cawapres Tema Lingkungan, Hendrik Hermawan Berharap Ada Kejutan

"Saya tak sependapat KTP diperpanjang. Sekarang bisa seumur hidup. Pembimbing dan pembina bisa bertani. Di Lingga ada persawahan bisa dikelola baik. Jadi tak harus mengimpor," katanya.

Sahat menilai ada satu memang yang sombong. Sulit untuk menemani yang sombong. Bisa jadi 01 dan 03 yang masuk dua putaran. Ia mengimbau jangan terlalu berkeyakinan untuk 1 saja.

"Dulu survey Ahok yang menang survey. Tapi nyatanya Anies. Tak enak bergandengan tangan dengan yang satu nasib. TNI Polri diarahkan ke salah satu paslon," katanya.

Sahat menampik Joko Widodo belum berpihak kesiapapun. Kalau netral, kenapa harus ikut campur dalam debat. Baliho 02 dipasang di pos polisi dan RS Polri walaupun bukan dipasang oleh polisi.

"Kalau bukan polisi, kenapa tak ditegur. Kemarin saya mau pasang ke sekolah ditegur gurunya. Masak lebih pintar guru swasta daripada Polisi," katanya.

Hal ini memang tak perlu diakui, namun masyarakat bisa menilai mana yang benar dan mana yang salah.

"03 pasti menang," kata sembari tersenyum.(TRIBUNBATAM.id / Roma Uly Sianturi)

Baca berita Tribun Batam lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved