SELEB TIKTOK DITANGKAP

Klarifikasi Satria Mahathir Usai Pernyataannya di Podcast, Sebut Hanyalah Hiburan Semata

Ssatria Mahathir menyampaikan bahwa ia juga rekan-rekannya yang terlibat tidak mendapatkan perlakuan khusus selama ia ditahan di rutan

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Eko Setiawan
YouTube Need A Talk
Satria Mahathir menyesal tak jadi polisi seperti mendiang ayahnya, Selasa (23/1/2024). FOTO: Satria Mahathir dalam YouTube Need A Talk, Selasa (23/1/2024). 

"Aku termasuk. Terbukti, aku ditahan cuma 13 hari, papaku sudah meninggal tapi di belakangku kan masih ada orang-orang berpengaruh lainnya," ungkap Satria dalam podcast.

Kemudian ia menyebutkan bahwa rekan-rekannya yang ditahan juga punya punya power tersendiri.

"Masih ada orang-orang dibelakang ku, masih ada bapaknya dia yang DPR, diluar dari ini pengusaha gede semua orangtuanya di Batam," kata Satria.

Satria menyatakan dalam podcast tersebut ia merasa memiliki power sehingga membuat penahanannya berjalan singkat.

Sementara itu beberapa waktu lalu, penyataan Satria Mahathir dalam podcast membuat kecewa salah satu orang tua rekan dari Satria yang ditahan.

"Saya sangat kecewa sekali dengan perkataan dia itu adalah hoax. Apa yang dikatakan kita sedikitpun masalah sangkut masalah ini secara kekeluargaan," ujar Erizal Kurai.

Proses restoratif justice ini dilakukan secara murni dari keluarga korban pengeroyokan memaafkan perbuatan keempat tersangka yang ditahan.

"Beliau (keluarga korban) terbuka hatinya karena memikirkan masa depan anak-anak kami," tambahnya.

Ia juga menyebut keluarga Nyanyang Harris juga tidak meminta satu sen uang kepadanya ataupun pihak kepolisian.

"Beliau mau tanpa satu sen pun uang, termasuk dari pihak kepolisian juga kami tidak pernah mengeluarkan uang satu sen pun, Alhamdulilah," ujar Kurai.

Erizal meminta kepada Satria untuk membuat klarifikasi atas apa yang ia sampaikan dalam podcast tersebut.

Kemudian, dari Nyanyang Harris juga menampik adanya desakan untuk mencabut laporan terhadap para tersangka pengeroyokan terhadap anaknya.

"Pada dasarnya saya terkait dengan restoratif justice karena ada upaya dari keluarga Pak Kurai dengan ibunya Dimas dan Rehan, itu datang kepada saya," ujar Nyanyang.

Ia melanjutkan, beberapa kali keluarga para tersangka datang kepada dia meminta untuk perdamaian, berdasarkan hal tersebut dan karena kemanusiaan ia kemudian melanjutkannya ke restoratif justice.

"Karena kemanusiaan dan merasa bahwa anak-anak itu punya masa depan maka restoratif justice. Atas dasar itu, jadi tidak ada unsur pemaksaan, penekanan, apalagi ada unsur biaya atau duit," tambah Nyanyang.

Ia mengaku kecewa apabila ada unsur biaya atau dana, karena menurutnya selama ini adalah murni membantu membebaskan mereka menjadi anak yang lebih baik kedepannya. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

 

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved