TADARUS RAMADAN
Kenapa Kita Perlu Menyambut Ramadhan itu dengan Marhaban
Jadi singkat kata Marhaban Ya Ramadhan satu ucapan sambutan atas tamu yang datang dengan penuh kelapangan dada atau kelapangan hati. Itulah esensi Mar
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Agus Tri Harsanto
Marhaban Ya Ramadhan dalam konteks bahasa arab satu ucapan yang diungkapan dalam kerangka menyambut kedatangan tamu.
Dari kata Rahab dalam bahasa arab itu lapang. Jadi singkat kata Marhaban Ya Ramadhan satu ucapan sambutan atas tamu yang datang dengan penuh kelapangan dada atau kelapangan hati. Itulah esensi Marhaban Ya Ramadhan.
Jelas Bulan Suci Ramadhan itu adalah bulan yang memiliki sejumlah keutamaan didalamnya. Kenapa kita perlu menyambut Ramadhan itu dengan Marhaban, karena ini bulan istimewa.
Pertama ada syariat paling besar di dalamnya. Melaksanakan rukun islam. Yakni menjalankan puasa yang diwajibkan atas umat islam. Sebagaimana Firman Allah dalam Qur’an.
“Wahai orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas umat sebelum kalian, agar kalian menjadi orang orang yang bertaqwa”
Ini tentu syariat yang sangat besar, dan umat islam wajib puasa pada bulan Suci Ramadhan ini saja. Diluar Ramadhan sesungguhnya tidak ada kewajiban.
Disisi lain, Rasullulah SWA menggambarkan keistimewaan bulan suci Ramadhan dilukiskan dalam hadis Nabi. “Apabila datang bulan suci Ramadhan, maka dibukalah pintu pintu surga,ditutuplah pintu neraka, dan dibelenggulah setan setan”
Itu menunjukan yang tadi disampaikan, ini tamu istimewa.
Baca juga: Ceramah Ramadan, Rahasia Malam Lailatul Qadr
Dibelenggunya setan, dalam bulan Ramadhan mengandung makna, Allah memberikan kepada kita satu kondisi yang lebih nyaman beribadah dibandingkan dengan hari lainnya. Karena diakui atau tidak, pada saat Ramadhan menjalankan salat lebih ringan.
Apa contohnya. Saat menjalankan ibadah salat tarawih dengan jumlah rakat lebih banyak tidak terasa berat. Begitu juga saat kita dengan antusias membaca Al Qur’an.
Begitu juga lagi, saat melaksanakan sedekah. Perasaan lebih ringan memberi itu akan dirasakan umat.
Jadi, kalau kita liat esensi Allah SWT mensyariatkan ibadah puasa di Ramadhan, dan ibadah yang lain. Ujung disampaikan sebagaimana disampaikan pada ayat tadi. Agar menjadi orang orang yang bertaqwa.
Maknanya, dalam terori pendidikan, Ramadhan seperti diklat selama satu bulan. Apakah orang ini sukses apa tidak?sesungguhnya bukan saat diklat ini diukurnya. Orang ini berhasil apa tidak, sesungguhnya pada pasca Ramadhan juga. Seperti terus menjaga salat lima waktu, dan bagaimana kebiasaan membaca Al Qur’an saat Ramadhan, maka setelah bulan suci itu terus dilakukan.
Jadi bagaimana kebaikan satu bulan Ramadhan ini, menginspirasi untuk melakukan terus kebaikan untuk 11 bulan lainnya.
Bulan Suci Ramadhan mempunyai keutamaan yang itu juga dimanifestasikan gelar yang disematkan. Sebagai manusia kalau banyak gelar, menunjukan dia istimewa atau kedudukan yang tinggi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.