TADARUS RAMADAN
Kenapa Kita Perlu Menyambut Ramadhan itu dengan Marhaban
Jadi singkat kata Marhaban Ya Ramadhan satu ucapan sambutan atas tamu yang datang dengan penuh kelapangan dada atau kelapangan hati. Itulah esensi Mar
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Agus Tri Harsanto
Gelar Ramadhan yang disematkan pertama, sebagai bulan diwajibkan untuk puasa. Kedua, bulan yang disyariatkan salat pada malam hari. Yang sering disebut salat Tarawih. Ketiga, sebagai gelar bulan turunya Al Qur’an, sebagai petunjuk penjelas antara yang Hak dan dengan yang Batil. Itulah makanya Ramadhan juga disebut bulannya Al Qur’an.
Begitu juga yang keempat, Ramadhan disebut juga, dengan bulan bersedekah dan bulan berbagi. Karena nabi ketika ditanya, Ya Rasulllah kapankah sedekah yang paling bagus. Rasulullah menjawab, Sedekah yang dilakukan pada bulan Suci Ramadhan. Maka Ramadhan adalah bulan berbagi.
Selanjutnya, Ramadhan disebut juga bulan pendidikan dan bulan dakwah. Karena dengan ibadah puasa dan lainnya, sesungguhnya melatih jiwa kita untuk memiliki sejumlah karakter. Misalkan dengan puasa, dilatih untuk sabar, ihklas, kejujuran, kedisiplinan, dan kepedulian sosial.
Yang harapannya, dengan latihan yang ada dalam puasa, maka Ramadhan menjadi bulan yang akan mendidik jiwa kita. Sehingga pasca Ramadhan, menjadi orang yang jiwanya tercerahkan.
Namun, ada keistimewan dalam Ramadhan yakni, malam Lailatul Qadar. Sesungguhnya kami turunkan Quran, makam yang lebih utama dari seribu bulan. Tidak ada Allah memberikan lipatganda amal yang sebesar ini. Hanya ada di Lailatul Qadar.
Tentu perbedaan pandangan yang terjadi, sikap kita adalah menghargai dan menghormati bertoleransi atas perbedaan awal Ramadhan. Walapun dalam pandangan tidak ada beda. Semuanya mengawali Ramadhan di tanggal satu Ramadhan. Yang beda hanya harinya saja.
Kenapa ini berbeda? Perbedaan ada pada metodelogi penetapan awal Ramadhan. Saudara saudara kita Muhammadiyah telah mencanangkan, bahwa Ramadhan jatuh pada Hari Senin 11 Maret 2024 yang menggunakan metode Hisab dengan patokan wujudul hilal. Asal ada hilal, walapun itu tidak mungkin bisa diruqyah dengan pandangan mata, maka sudah dikatakan itu satu Ramadhan. Tapi, ormas islam yang lain, misalkan dari Majelis Ulama Indonesia atau MUI, menggunakan metode Ruqyatul Hilla. Dimana kalau kelompok yang kedua ini, hisab dan ruqyah dipakai sekaligus. Akan tetapi, hisab baru bisa menjadi satu keputusan, kalau bisa diruqyatul hilal.
Dan ternyata hasil sidang isbat, melaporkan di seluruh Indonesia, karena tidak ada yang bisa melihat hilal. Maka, bulan Syakbannya disempurkana menjadi 30 hari. Karena umur bulan dalam kalender islam kalau gak 29 dan 30. Tapi itu dikatakan, tergantung hasil dari ruqyatul hilal.
Maka kelompok kedua ini, melaksanakan satu Ramadhan pada 12 Maret 2024.Besar kemungkinan, lebarannya bersamaan.
Maka Muhammadiyah akan berpuasa selama 30 hari. Tapi itu bukan jadi persoalan.
Jadikan perbedaan ini menjadi kahazanah persaudaraan. Termasuk juga usai Pemilu dengan perbedaan pilihan menjadi makna perbedaan dalam balutan tetap kebersamaan.
Tentu sebagai komsekuensinya, Ramadhan ini sebagai komitmen untuk menyempurnakan ibadah Ramadhan sampai diujung ahkir. Dengan kata lain, jangan sampai meninggalkan Ramadhan tanpa uzhur yang dibenarkan dalam syariat islam. Itu pertama.
Kemudian kedua, Ramadhan itu disebut dengan bulan disyariatkan salat dimalam hari. Maka umat islam, kalau pengen sukses Ramadhan, maka minimal menjaga salat tarawih kita.
Ketiga, Ramadhan sebagai bulannya Al Qur’an, maka kita punya komitmen, untuk meningkatkan interaksi kita dengan Al Qur’an. Paling tidak dengan membaca, syukur bisa menghatamkannya di bulan suci ini.
Keempat, Ramadhan itu bulan sedekah. Maka konsekuensinya. Harus perbanyak infak sedekah sesuai kemampuan kita.
Begitu juga, Ramadhan bulan ilmu. Banyak kultum, dan kajian agama. Maka ikuti, dan mudah mudahan mendidik jiwa dan rohani kita menjadi lebih baik. Ini kiat untuk mendapatkan kemuliaan di bulan suci Ramadhan ini.
Marhaban Ya Ramadhan
Oleh: KH. Luqman Rifa’i, S.Pd. M.Pd
Ketua MUI Kota Batam
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.