ANAMBAS TERKINI

Permainan Tradisional Yeye Anambas Meriahkan Festival Kurikulum Merdeka dan Sekolah Sehat

Festival Kurikulum Merdeka dan Sekolah Sehat di Anambas Provinsi Kepri makin meriah dengan permainan tradisional Yeye. Permainan apa itu?

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Novenri Halomoan Simanjuntak
Permainan tradisional yeye saat festival kurikulum merdeka dan sekolah sehat Disdikpora Anambas, Selasa (21/5/2024). 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Ragam permainan rakyat dan olahraga tradisional tampil pada festival kurikulum merdeka dan gebyar sekolah sehat yang digelar Disdikpora Anambas, Selasa (21/5/2024).

Ragam kegiatan tempo dulu yang juga diperlombakan itu berlangsung meriah dengan tingginya antusias peserta pelajar yang terlibat.

Satu di antara ragam permainan rakyat yang digemari para siswa SMP dan SMA di Lapangan Sulaiman Abdullah Tarempa itu ialah lompat tali karet atau yang biasa akrab dikenal yeye.

Kerumunan penonton dari siswa yang dipandu guru pendamping terlihat penuh tawa dan efouria menyaksikan dua tim yang bertanding pada lomba yeye tersebut.

Kedua tim pun saling unjuk kebolehan dan berupaya tidak membuat kesalahan yang membuat setiap pemainnya gugur dan gagal sampai ke estafet gerakan terakhir.

Untuk permainan lompat tali karet atau yeye ini punya beberapa versi pertandingan. Namun yang akrab dilakukan ialah yeye biasa dan yeye Jepang.

Kedua versi permainan lompat tali karet atau yeye ini pun dipertunjukan oleh para siswa lomba di event festival kurikulum merdeka dan sekolah sehat Anambas.

Sebagai informasi, di sejumlah daerah termasuk Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) permainan lompat tali karet dikenal dengan istilah yeye.

Ini adalah permainan tradisional yang menggunakan peralatan tali atau karet gelang yang dijalin sampai panjang.

Dewasa ini, permainan tradisional dan juga permainan rakyat ini mulai terlihat jarang dimainkan oleh generasi anak- anak masa kini.

Berbeda bagi anak- anak di era tahun tujuh puluhan hingga sembilan puluhan yeye ini termasuk permainan yang sangat digemari, disamping cara dan peralatan permainannya juga sangat sederhana.

Baca juga: 500 Pelajar Anambas Kepri Ikuti Festival Kurikulum Merdeka dan Sekolah Sehat

Cara memainkan yeye ini terbilang mudah jika sudah jadi kebiasaan. Untuk versi permainan yeye biasa cukup memegang kedua ujung karet yang dipegang oleh dua orang.

Biasanya permainan yeye ini dapat dimainkan dengan cara beregu dengan jumlah anggota regu terdiri dari tiga sampai dengan 7 orang.

Kemudian kedua regu tadi melakukan suit dan yang kalah bertugas memegang dua ujung karet tersebut.

Dalam permainannya bagi regu yang menang akan bergantian melompat ditali karet untuk memulai permainannya.

Tingkat lompatan berawal dari bawah mata kaki, lutut, pinggang, dada, dagu, telinga, tinggi kepala dan ditambah sejengkal hingga tinggi kepalan tangan diangkat ke atas.

Sementara itu ada pula permainan yeye versi jepang dan cukup berbeda dengan versi yeye biasa.

Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Laut di Anambas, Lokmua Ingat Kapal yang Menabraknya

Untuk versi yeye jepang, bagi regu yang kalah suit khususnya dua orang akan bertugas memasang tali karet ke pergelangan kedua kaki hingga membentuk pola persegi panjang.

Tim regu yang menang akan beraksi melompat dengan kaki keluar dan dalam tali guna tak menyentuh tali karet, lalu masuk ke dalam kotak tali persegi dan membuat pola segitiga terus melompat.

Ada juga yeye dimainkan 3 lawan 3 yang jalinan karetnya disambungkan membentuk segitiga dengan cara melompat.

Begitulah cara permainan yeye ini, sampai regu yang menang tidak bisa melanjutkan permainannya. barulah regu yang kalah melanjutkan permainan ini.

Guru Pendamping dari SD Negeri 006 Tanjung, Kecamatan Siantan Dedi Sutomo mengatakan, untuk permainan rakyat dan olahraga tradisional ini kerap pihaknya tampilkan kepada para siswa di sekolah.

Baca juga: Kecelakaan Laut di Anambas Kapal Kargo Diduga Tabrak Nelayan, Syahbandar Kumpulkan Bukti

Biasanya dalam sebulan ada satu hari dikhususkan untuk memperlombakan permainan rakyat seperti yeye, egrang dan benteng.

Disebutnya, munculnya permainan rakyat dan olahraga tradisional ini sejalan dalam program sistem kurikulum merdeka.

"Biasanya setiap hari Sabtu dalam sebulan itu kami sekolah ajak para siswa untuk main permainan rakyat atau olahraga tradisional," ucapnya saat ditemui TRIBUNBATAM.id.

Bagi dia, eksistensi permainan rakyat dan olahraga tradisional ini terbilang penting untuk mempertahankan warisan budaya tempo dulu.

"Juga tujuan kami itu ingin meningkatkan kecintaan masyarakat dan anak terhadap permainan rakyat atau olahraga tradisional agar tidak hilang ditelan zaman," terang Dedi. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved