Batam Terkini

Kepala SMKN 8 Batam Dinonaktifkan Usai Lakukan Tindakan Asusila ke Stafnya

Berdasarkan informasi yang Tribun Batam terima dari Kacabdisdik Kota Batam, Kepsek SMK N 8 Batam telah dinonaktifkan dari jabatannya.

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Eko Setiawan
KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO
Ilustrasi 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dugaan kasus pencabulan yang melibatkan oknum Kepala Sekolah SMK N 8 Batam menjumpai fakta baru.

Oknum kepsek berinisial BS diduga melakukan tindakan tidak sepantasnya kepada staff perempuan yang baru bekerja 2 hari.

Berdasarkan informasi yang Tribun Batam terima dari Kacabdisdik Kota Batam, Kepsek SMK N 8 Batam telah dinonaktifkan dari jabatannya.

"Sesuai arahan pimpinan beliau sdah di Non aktifkan, sebagai Kepala SMKN 8 Batam," ujar Kacabdisdik Kota Batam, Kasdiyanto kepada Tribun Batam, Senin (22/7/2024) siang.

Langkah ini diambil setelah mempelajari laporan dari berkas permasalahan dan hasil pertimbangan disdik Kepri.

Sementara, itu Kepala Disdik Kepri, Andi Agung mengatakan bahwa permasalahan itu telah diserahkan ke Kacab Batam.

"Iya untuk kasusnya sudah dilimpahkan ke Batam," kata Andi Agung singkat.

Baca juga: Breaking News, Disdik Kepri Nonaktifkan Kepala SMKN 8 Batam Imbas Dugaan Asusila

Sebagai informasi, kasus ini terjadi pada 24 Juni 2024 lalu, dimana staff perempuan berinisial R mendapat perlakukan tidak sepantasnya dari pelaku.

Mulanya R yang pada saat itu baru 2 hari bekerja di sekolah tersebut diminta untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan pada hari itu juga.

Hingga jam pulang pun tiba, seluruh siswa dan guru satu persatu mulai meninggalkan sekolahan, tinggal kepala sekolah dan staff perempuan tersebut. 

Lalu, saat pekerjaan telah siap dan R hendak pulang tiba-tiba oknum kepala sekolah itu memeluknya dan mencium R layaknya sepasang kekasih.

"R ini berontak, setelah itu sudah tidak mau masuk bekerja lagi. Dulunya juga lulusan SMK di situ. Lulus 2 tahun lalu," ujar sumber yang enggan disebutkan namanya.

Semenjak saat itu, R sudah tidak masuk bekerja lagi padahal baru 2 hari bekerja sebagai staff di sekolah tersebut. 

Tokoh masyarakat dan warga yang mengetahui insiden tersebut lantas meminta pihak sekolahan untuk mengambil tindakan tegas.

Mengenai hal ini, Komite SMK tersebut, Eriyadiedo membenarkan adanya kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oknum kepala sekolah.

"Siang kak, kami sebagai Komite sudah melakukan sesuai tupoksi kami berkoordinasi dan komunikasi dengan kacapdis, jadi langsung aja di tanyakan ke dinas atau ke kepsek nya," ujar Eriyadiedo saat dihubungi Tribun Batam, Minggu (21/7/2024).

Pihaknya telah melaporkan dugaan pelecehan ini kepada Disdik Kepri agar ditindak lanjuti guna sebagai pencegahan hal tersebut tak terjadi lagi.

"Ada laporan. Sudah kami laporkan ke pimpinan," ujar Kepala Kantor dinas pendidikan provinsi Kepri cabang Batam, Kasdiyanto.

Ia juga menuturkan telah melakukan mediasi antara korban dan juga oknum kepala sekolah, bahwa tindakan yang dilakukan oknum guru tersebut benar dilakukan.

"Saat ini sudah kami pertemukan keduanya antara korban dan kepsek, kami kumpulkan data. Dalam waktu dekat akan disampaikan hasilnya langsung," tambahnya.

Dalam penjelasannya Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Andi Agung juga telah menerima laporan tersebut, untuk laporannya tengah diproses.

"Hasilnya seperti apa masih kita tunggu. Kadisdik Pak Andi sudah menyampaikannya ke Pak Gub juga, dalam waktu dekat hasilnya akan keluar," paparnya.

Disinggung apakah oknum Kepala Sekolah tersebut akan di non aktifkan dalam jabatannya dan kapasitasnya sebagai guru pihaknya belum menyampaikan secara rinci.

"Yang jelas sudah diproses. Untuk putusannya seperti apa, apakah akan di non aktifkan bisa terjadi, kita tunggu dalam waktu dekat nanti kami infokan," kata Kasdiyanto. 

Sementara itu, oknum Kepsek SMK saat dikonfirmasi Tribun Batam nomor yang dituju tidak dapat dihubungi dan sudah tidak aktif. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Baca berita Tribunbatam.id Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved