Insiden KM Samarinda Tenggelam di Anambas, Polisi Periksa Saksi Termasuk Syahbandar

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Penyidik Polres Anambas mengusut tenggelamnya KM Samarinda pada Jumat (26/7).

Sedikitnya 57 penumpang dengan tiga kendaraan roda dua dengan empat orang meninggal dunia kini telah menaikkan statusnya.

Polisi telah memeriksa dan meminta keterangan sejumlah saksi terkait insiden di laut Anambas itu.

Kapolres Kepulauan Anambas AKBP Apri Fajar Hermanto melalui Kasat Reskrim Iptu Rio Ardian mengatakan, pihaknya telah menggelar kasus tenggelamnya Kapal KM Samarinda ke tingkat penyidikan.

"Kasus ini jadi atensi kami. Sejumlah saksi sudah kami periksa mulai dari Kapten kapal, ABK, Syahbandar dan Dishub," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (30/7/2024).

Rio mengungkap, naiknya kasus ini ke tingkat penyidikan karena adanya pelanggaran tindak pidana hukum.

"Kami menemukan dalam kasus ini ada unsur kelalaian dan akan ada tersangkanya. Secepatnya akan kami infokan jika sudah ada penetapan," sebutnya.

Selain memeriksa sejumlah saksi, Rio mengaku, pihaknya telah memasang garis police line terhadap Kapal KM Samarinda untuk dijadikan barang bukti.

"Sudah, sudah kami pasang police line tadi, hari ini juga," tukasnya.

Insiden tenggelamnya Kapal KM Samarinda rutè Tarempa - Matak terjadi di Perairan Dusun Buttun, Desa Tarempa Timur pada Jumat (26/7/2024).

Kapal yang bisa disebut pompong security oleh masyarakat Anambas itu membawa muatan puluhan penumpang dan tiga kendaraan roda dua.

Baca juga: Breaking News - Korban Tewas KM Samarinda Tenggelam di Anambas Bertambah Jadi 4 Orang

Kapal tersebut diduga tenggelam selain karena kondisi cuaca angin selatan dan arus gelombang laut serta kondisi kapal yang oleng dari penumpukan penumpang hingga di atap kapal.

Empat korban penumpang KM Samarinda meninggal dunia dalam kecelakaan laut di Anambas itu. (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News