Kasus Dugaan Korupsi di Desa Serat Anambas Naik ke Penyidikan, Ini Penjelasan Jaksa

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Kasus dugaan tindak pidana korupsi dana desa di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali terungkap.

Dugaan korupsi itu terkait dana desa, alokasi dana desa dan Silpa tepatnya di Desa Serat, Kecamatan Siantan Timur.

Cabang Kejaksaan Negeri (Cabjari) Natuna di Tarempa kini tengah menangani perkara dugaan tipikor tahun 2020 - 2022 tersebut.

Kepala Cabjari Natuna di Tarempa, Niky Junismero mengatakan, dugaan kasus korupsi kerugian dana desa itu telah naik ke tahap penyidikan.

Baca juga: Eks Bendahara dan Staf KONI Karimun Divonis 2 Tahun 10 Bulan Penjara terkait Korupsi

Naiknya kasus dugaan tipikor ini tertuang dalam Surat Perintah Penyidikan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Natuna di Tarempa Nomor : PRIN-01/L.10.13.8/Fd.1/08/2024 tanggal 16 Agustus 2024.

Adapun total nilai dugaan korupsi di Desa Serat tahun anggaran 2020 - 2022 ini mencapai sebesar Rp753.528.000 atau Rp753 juta lebih.

"Sebelumnya pada tahap penyelidikan kami telah memeriksa sebanyak 12 orang saksi," ujarnya, Rabu (4/9/2024).

Para saksi itu, terdiri dari perangkat desa dan Inspektorat Anambas.

Menurut Niky, dalam perkara ini tim penyidik telah menemukan unsur pidana dan segera mencari pihak-pihak untuk dimintai pertanggungjawaban.

Tim penyidik juga akan segera mengumpulkan alat bukti dan memintai keterangan beberapa saksi, keterangan ahli ataupun surat serta dokumen penunjang lainnya.

Baca juga: Kejari Batam Serahkan Uang Pengganti Perkara Korupsi ke Pemko Total Rp 165,042 Juta

"Rangkaian ini nantinya yang menjadi dasar terangnya dan mengerucutnya penanganan perkara ini," ungkapnya.

Pada perkara ini, meski status hukum ditingkatkan ke penyidikan, pihak Kejaksaan belum menetapkan tersangka. (TRIBUNBATAM.id/Novenri Simanjuntak)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News