MATA LOKAL CORNER

Anak Muda di Pilkada Kepri 2024 Butuh Pemimpin Mau Mendengar Aspirasi

Ketua Gekrafs Kepri, Stephane Gerald menyebut anak muda di Pilkada Kepri butuh pemimpin yang mau mendengar aspirasi, tak hanya jual program saja.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id
Ketua Gekrafs Kepri Stephane Gerald Martogi Siburian dalam program Mata Lokal Corner (MLC) Tribun Batam, Kamis (19/9). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Janji atau aksi pasangan calon (paslon) pada Pilkada Kepri terhadap anak muda bagaikan buaian rayuan saat pemilihan tiba.

Meski momen Pilkada Kepri ini penting bagi anak muda, namun panjangnya deretan program maupun visi dan misi paslon bukanlah yang didambakan oleh anak muda.

Hal ini yang disampaikan Ketua Gekrafs Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Stephane Gerald saat hadir sebagai pembicara di Mata Lokal Corner Tribun Batam, Kamis (19/9/2024).

Menurut Stephane, anak muda saat ini sudah gerah dan lelah, mereka tak butuh untaian panjang program maupun visi dan misi paslon.

Anak muda, sebutnya juga, tak ingin mendengar dan mengetahui perdebatan-perdebatan paslon maupun timses hanya karena ingin terlihat menarik suara mereka.

"Temanya aksi atau janji untuk anak muda, dari tadi ngomongin program, visi dan misi capek, anak muda gak butuh itu capek. Debatin ini debatin itu," kata Stephane.

Bagi dia, merebut perhatian kelompok anak muda terbilang mudah apabila sosok pemimpin mampu dan mau melakukannya dengan ikhlas dan jujur.

Baca juga: Akademisi UIB Minta Paslon Pilkada Kepri Serius Tangani Pendidikan dan Lapangan Kerja

Mendekati pemilih muda tidak bisa dilakukan dengan cara konvensional tapi perlu adanya pendekatan personal, selevel dengan gaya anak muda.

Anak muda tidak sekadar mencari pemimpin yang berjanji, tetapi mereka mendambakan sosok yang benar-benar bisa mendengar dan memahami aspirasi mereka.

"Udah gampang aja siapa yang paling bener memimpin Kepri ini gitu. Kita menilai dari orangnya gitu," ucapnya.

Menurutnya lagi, program dan visi misi paslon yang kerap hanya sebatas janji dan bahan kampanye menciptkan pesimisme bagi anak muda.

"Jadi cuman bahan kampanye, kita capek dari tadi ada masalah pendidikan, ada digital hub walaupun sekarang kreatif hub di Dekranasda Tanjungpinang udah mulai oke. Saya melihat anak-anak muda yang selama ini gak tertarik udah mulai ditarik gitu kan,

Lalu kita bahas tentang literasi segala macam, ini bukan debat timses bukan debat paslon capek, saya sebagai anak muda nih capek dengarnya," jelasnya.

Ia mencontohkan, dari sisi program pemimpin terpilih untuk anak muda, jika tidak berpihak ke anak muda dan tidak mendengar aspirasi anak muda, maka program tersebut tidak ada manfaatnya.

Baca juga: KPU Karimun Terima Segel Logistik Pilkada 2024, TNI, Polri Hingga Bawaslu Kawal Ketat

"Jadi kita tuh butuh yang konkrit saja, anak muda itu gampang kok nyuri suaranya, gak perlu nih program-program itu gak perlu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved