Peringati Hari Ibu, BKKBN Kepri Sosialisasikan Tiga Program Baru Upaya Intervensi Stunting 

Peringati Hari Ibu, BKKBN Kepri Sosialisasikan Tiga Program Baru Upaya Intervensi Stunting  di Batam Center, Jumat (20/12).

|
TribunBatam.id/Beres Lumbantobing
BKKBN Kepri bersama mitra kerja dalam kegiatan sosialisasi Genting, Tamasya dan Gate bersama Mitra Kerja di kantor BKKBN Kepri Batam Center, Jumat (20/12/2024).  

Peringati Hari Ibu, BKKBN Kepri Sosialisasikan Tiga Program Baru Upaya Intervensi Stunting 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar kegiatan senam bersama dan sosialisasi genting, tamasya dan gate bersama Mitra Kerja di kantor BKKBN Kepri Batam Center, Jumat (20/12/2024). 

Dalam kegiatan memperingati hari ibu itu, BKKBN Kepri memberikan penghargaan terhadap orang tua asuh yang menjadi sponsor dalam menekan angka stunting.

Terdapat bank dan pengelola kawasan industri yang berkontribusi dalam kegiatan ini.

Selain BNI, terdapat BSI, APindo dan Batamindo yang ikut serta dalam acara ini.

Kepala BKKBN Kepri, Rohina mengatakan kegiatan ini sejalan dengan program asta cita, juga untuk menekan angka stunting nasional. 

Pihaknya mensosialisasikan tiga program baru yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), dan Gerakan Ayah Teladan (Gate) dalam upaya intervensi stunting di wilayah Kepri. 

Baca juga: BKKBN Kepri Catat 86.449 Keluarga Berisiko Stunting di Kepri

Ia mengatakan hal tersebur merupakan bagian dari quick win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 

“Tujuannya adalah bagaimana keterlibatan pemerintah, swasta, maupun perorangan untuk Indonesia Emas 2045, yaitu menjadi orangtua asuh anak stunting atau anak-anak yang bayi di bawah dua tahun (baduta) dari 1000 hari pertama kehidupan,” ujar Rohina.

Ia mengatakan BKKBN Kepri harus mampu memberikan kontribusi baik dalam memberikan dukungan pada layanan intervensi spesifik maupun sebagai penanggung jawab dalam layanan intervensi sensitif.

Ia berharap, kegiatan ini dapat membuahkan hasil berupa pencapaian target penurunan stunting nasional ke angka 14 persen pada tahun 2024.

Lebih lanjut kata Rohina, untuk di Kepri, secara keseluruhan sudah banyak pihak pemerintah daerah ataupun vertikal, swasta, perusahaan besar maupun kecil, perbankan, hingga perorangan turut ambil bagian menjadi orangtua asuh stunting. 

Baca juga: Rumah Asuh Terintegrasi di Batam: Upaya BKKBN Kepri Tekan Stunting dari Hulu

“Kemarin Kemenkumham sudah berkontribusi. Polda, TNI, itu semua sudah berkontribusi, selain pemda sendiri. Termasuk perorangan yaitu seluruh jajaran dari masing-masing instansi,” kata dia. 

Bendahara Apindo Kepri, dr.Santi Yopie menyampaikan pihaknya komitmen dalam mendukung percepatan penurunan stunting dengan program-program yang dihadirkan oleh BKKBN Kepri.

Ia mengatakan hal tersebut juga upaya untuk menghadirkan calon pengusaha yang baik di masa depan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved