Peringati Hari Ibu, BKKBN Kepri Sosialisasikan Tiga Program Baru Upaya Intervensi Stunting 

Peringati Hari Ibu, BKKBN Kepri Sosialisasikan Tiga Program Baru Upaya Intervensi Stunting  di Batam Center, Jumat (20/12).

|
TribunBatam.id/Beres Lumbantobing
BKKBN Kepri bersama mitra kerja dalam kegiatan sosialisasi Genting, Tamasya dan Gate bersama Mitra Kerja di kantor BKKBN Kepri Batam Center, Jumat (20/12/2024).  

“Penganan stunting adalah kewajiban seluruh masyarakat Indonesia. Kita sebagai Apindo kita juga dukung untuk program ini. Karena calon pengusaha juga dari anak-anak bangsa di zaman sekarang. Jadi cegah stunting juga turun menghadirkan calon pengusaha yang baik,” kata Santi. 

Adapun bantuan yang diberikan Apindo Kepri untuk anak berisiko stunting, yaitu berupa abon sapi yang ditujukan kepada 100 anak di Kota Batam, dan memfasilitasi sarana dan prasarana berupa AC, Dispenser dan Kulkas bagi Rumah Asuh Terintegrasi Generasi Emas di Batamindo serta telah berpartisipasi dalam program BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting).

“Target 2025, kami ada rapat internal dengan Apindo. Kita rancang dan akan kita salurkan lagi disini,” ujar dia.

Baca juga: BKKBN Kepri Luncurkan Population Clock, Kepedulian Masyarakat Terhadap Pertumbuhan Penduduk

Lebih lanjut kepala BKKBN Kepri menyampaikan pihaknya telah mentargetkan 7.131 keluarga dalam program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).

Kata dia, Genting merupakan gerakan bantuan bahi keluarga berisiko stunting (KRS) melalui kepedulian para pihak sebagai orangtua asuh. 

“Hal ini dilaksanakan secara mandiri oleh mitra, difasilitasi oleh PLKB atau kader BKKBN,” ujar Rohina. 

Selain melibatkan dari pihak instansi pemerintah daerah maupun vertikal, pihak swasta, serta perorangan, para pegawai BKKBN Kepri juga turut berkontribusi melalui program Genting. 

Hingga saat ini, sedikitnya 103 pegawai BKKBN Kepri telah mengambil bagian dalam upaya mengentaskan angka stunting di wilayah setempat. 

“Termasuk kami yang di BKKBN berkontribusi walaupun tidak hanya mengajak orang dan mendorong, tapi kami juga mengikuti langkah-langkah itu. Hari ini kami menjadi orangtua asuh sudah 103 orang, termasuk teman-teman yang ada di lapangan seluruhnya menjadi orangtua asuh,” kata dia. 

Baca juga: BKKBN Kepri Luncurkan Population Clock, Kepedulian Masyarakat Terhadap Pertumbuhan Penduduk

Rohina menyampaikan perkembangan intervensi stunting berdasarkan pada Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) tujuh persen, sementara pada data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 16,8 persen. 

“Tapi karena survei, beda dengan pengukuran langsung, kalo survei sekarang sedang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, Insya Allah awal tahun sudah bisa diketahui berapa prevalensi stunting di Kepri saat ini. Tapi kalau saya mendengar laporan dari teman-teman di lapangan, angka stunting turun dari angka tahun kemarin,” kata Rohina.

Adapun bentuk bantuan yang disiapkan dalam program Genting, yaitu bantuan nutrisi dan non nutrisi. 

Bantuan nutrisi berupa pemberian pangan lokal kaya protein hewani dengan kecukupan gizi dalam bentuk makanan lengkap siap santap. 

Sementara untuk bantuan non nutrisi meliputi bedah rumah, jambat sehat, dapur sehat, hingga air bersih, dengan pembangunan dilakukan sampai dapat dimanfaatkan, serta bantuan lainnya untuk pemberdayaan masyarakat. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved