POLEMIK TEMBESI TOWER BATAM

Nasib Warga Tembesi Tower Batam, Deni Tidur di Lokasi Penggusuran Usai Rumahnya Dibongkar

Imbas penggusuran di Tembesi Tower Batam, Deni dan istri kehilangan rumah dan pekerjaan hingga tidur di lokasi usai rumah mereka dibongkar paksa

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
Beres
Warga Tembesi Tower Batam, Deni dan istri memasang bendera setengah tiang di lokasi penggusuran sebagai menjadi bentuk luapan hati atas kondisi yang dialami saat ini. Mereka terpaksa tidur di lokasi penggusuran bersama warga lainnya, Rabu (8/1/2025) malam, karena tak tahu mau tinggal dimana lagi 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Penggusuran kampung Tembesi Tower Batam di Kecamatan Sagulung, masih menyisakan pilu bagi ratusan warga setempat.

Apalagi bagi mereka yang memilih bertahan di Tembesi Tower, hingga rumahnya rata dengan tanah, namun belum menerima ganti rugi.

Tak ada tempat tinggal, bahkan untuk sekadar memasak makanan pun mereka harus mendirikan tungku dari serpihan puing-puing batu. Kemudian memasak air dengan kayu. 

Ditemui di lokasi, Kamis (9/1/2025) pagi, perkampungan Tembesi Tower Batam yang semula tertata rapi kini tampak semrawut. Bangunan yang semula rapi berjejer, tampak rata dengan tanah. 

Baca juga: Hari Terakhir Penertiban Rumah di Tembesi Tower Batam, TPM Kasih Subsidi Rp 1 Juta per KK

Mereka, warga Tembesi Tower itu kini bak orang linglung. Tak tahu apa yang diperbuat, selain meratapi bangunan dan berupaya mengumpulkan puing-puing material yang masih layak digunakan. 

Buntut penggusuran bangunan di Tembesi Tower, Deni dan sang istri kehilangan harapan. Satu-satunya rumah yang dia bangun sejak 15 tahun lalu, kini lenyap begitu saja. 

"Tak bisa berbuat apa-apa, bingung. Kami sudah seperti orang terlantar, tak ada lagi harapan mau berbuat apa ke depannya," ungkap Deni. 

Deni ditemani sang istri hanya bisa meratapi rumahnya yang rata dengan tanah. Bahkan sejak bangunan rumahnya dirobohkan Rabu (8/1/2025), mereka tak ada tempat tinggal dan terpaksa tidur membangun posko kecil bersama warga lainnya. 

"Tadi malam kami tidur di sini, tak tahu mau kemana lagi. Kami tak sempat cari kontrakan, sudah mencari-cari pun juga belum dapat. Makanya tak ada solusi kami tidur di sini," ungkap Deni. 

Di samping Deni, turut berdiri sang istri. Ia menata perabotan yang tertumpuk. 

"Kita tak tahu lagi mau kemana ayah, kita pulang kampung saja ke Jawa, tempat mertua," ujarnya sedih. 

Deni mengaku semuanya telah hilang, selain rumah juga pekerjaan. Tak ada lagi sumber penghasilan yang diperoleh. 

"Saya kan selama ini kerja sekuriti perumahan ini, sambil berkebun di bawah. Kalau istri, terima jasa penitipan jaga anak warga komplek," ungkapnya. 

Namun setelah kejadian ini, ia mengaku kehilangan pekerjaan.

"Apa yang mau dijaga, rumah Tembesi Tower sudah lenyap. Istri juga apa yang mau dikerjakan, warga sudah pindah tak ada lagi di sini," kata Deni. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved