CUACA EKSTREM DI ANAMBAS
Disdikpora Anambas Izinkan Murid Belajar dari Rumah Imbas Cuaca Buruk
Disdikpora Anambas mengambil kebijakan memperolehkan pelajar belajar dari rumah imbas cuaca buruk.
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Imbas cuaca buruk di Kabupaten Kepulauan Anambas turut berdampak pada proses belajar mengajar di sekolah.
Dampak cuaca buruk di Anambas itu ditandai dengan tingginya gelombang laut disertai angin kencang ini membuat para pelajar kesulitan ke sekolah untuk menuntut ilmu.
Kesulitan itu karena terganggunya moda transportasi para siswa mengarungi laut untuk menuju ke lokaai sekolah.
Dengan letak geografis Anambas yang berpulau-pulau, antara tempat tinggal sebagian murid dengan lokasi sekolah terbilang cukup jauh dan terpisah oleh laut.
Tiap kali pergi ke sekolah para murid mesti menaiki kapal pompong saat pagi maupun siang sepulang sekolah.
Keadaan ini pun lantas menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran bagi para orang tua murid.
Baca juga: BMKG Prakirakan Cuaca Anambas Potensi Hujan Angin Disertai Gelombang 2 Meter
"Para orang tua murid khawatir terjadi apa-apa saat anaknya naik kapal kayu ke sekolah. Jadinya mereka minta kepala desa buat sampaikan ke Dinas Pendidikan," ucap Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Anambas, Tony Karnain, Senin (13/1/2025).
Menanggapi masukan dari para orang tua, pihaknya pun mengeluarkan kebijakan bagi para siswa untuk proses belajar mengajar dilakukan di rumah atau Belajar dari Rumah (BDR).
"Iya kami keluarkan kebijakan, baik bagi siswa maupun tenaga pengajar yang menuju sekolah dengan menyeberang laut bisa dilakukan dengan BDR," terangnya kepada Tribun Batam.
Sistem belajar dari rumah, jelas Tony, dilakukan dengan menggunakan media sosial whatsapp maupun aplikasi zoom meeting.
"Tapi kalau gak ada sinyal bisa komunikasi biasa. Cara belajarnya tenaga pengajar cukup memberikan tugas kepada pelajar. Nanti kalau sudah masuk sekolah baru dievaluasi," sebutnya.
Baca juga: Viral di Anambas Rumah Warga Desa Impol Kepri Nyaris Tenggelam Akibat Cuaca Ekstrem
Tony juga mengungkapkan, kebijakan belajar dari rumah ini hanya bersifat sementara sampai kondisi cuaca kembali membaik.
"Ini cuma sementara saja. Kalau cuaca sudah normal akan kembali masuk sekolah seperti biasa," tuturnya.
Adapun wilayah atau sekolah yang menerapkan sistem belajar dari rumah antara lain Impol, Sunggak, Sedak, Air Biru dan Pulau Dara.
"Dalam catatan kami itu yang daerah sekolahnya nyebrang laut," pungkasnya. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Dampak Cuaca Ekstrem di Anambas, BPBD Siagakan Pos Setiap Kecamatan |
![]() |
---|
Nelayan Anambas Mulai Jarang Melaut Imbas Cuaca Buruk, Hasil Tangkapan Turun |
![]() |
---|
Pemkab Anambas Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem 2025, Minta Warga Waspada Angin Kencang dan Banjir |
![]() |
---|
Cuaca Buruk Landa Anambas, BPBD Minta Warga Waspada dan Lapor Jika Ada Potensi Bencana |
![]() |
---|
Kapal Pompong di Anambas yang Pecah Diterjang Ombak Besar Ternyata Sewaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.