Oknum TNI AL Bunuh Gadis di Sorong

Jenazah Kesya Ditemukan Tanpa Busana di Pantai Saoka, Oknum TNI AL Marah Karena Hasrat Tak Sampai

Dari hasil pemeriksaan juga diketahui, kalau pelaku dan korban kenalan malam itu, mereka kemudian melakukan hubungan badan saat perjalanan pulang usai

Editor: Eko Setiawan
TRIBUNSORONG.COM/SAFWAN ASHARI
Kolase oknum TNI AL pelaku pembunuhan Kesya Lestaluhu di Pantai Saoka, Distrik Maladum Mes, Kota Sorong, Papua Barat Daya pada Minggu (13/1/2025) pagi. 

TRIBUNBATAM.id, SORONG - Kesya Irena Yola Lestaluhu (20) ditemukan tewas mengenaskan di Pantai Saoka, Kota Sorong.

Saat ditemukan, jenazah korban diketahui tanpa busana. Selain itu, Korban mengalami luka disekujur tubuh.

Dari hasil pemeriksaan, ternyata pelaku pembunuhan adalah seorang oknum anggota TNI AL berinisial ASWP berpangkat kelasi (KLS).

Jajaran Polisi Militer Angkatan Laut (PM-AL) Lantamal XIV/Sorong merilis kronologi hingga motif kasus pembunuhan Kesya Irena Yola Lestaluhu (20) di Pantai Saoka, Kota Sorong, Papua Barat Daya yang melibatkan oknum anggota TNI AL.

Kepala Seksi Penyelidikan dan Kriminal (Lidkrim) PM-AL Lantamal XIV/Sorong Mayor (PM) Anton Sugiharto mengatakan, pelaku berinisial ASWP berpangkat kelasi (KLS).

Dari hasil pemeriksaan juga diketahui, kalau pelaku dan korban kenalan malam itu, mereka kemudian melakukan hubungan badan saat perjalanan pulang usai tidak jadi menginap di sebuah penginapan.

Kronologis

Awalnya korban dijemput di rumah oleh saksi S bersama beberapa temannya pada Minggu (13/1/2025) pukul 01.00 WIT dini hari. 

Rombongan kemudian menuju ke sebuah tempat hiburan malam (THM) di Kota Sorong.

"Aantara korban dan pelaku beda rombongan, sehingga sejak awal tidak ada hubungan apa-apa. Dari keterangan saksi S, mereka masuk pukul 02.00 WIT, barulah mulai kenalan di tempat itu," kata Mayor (PM) Anton Sugiharto kepada awak media pada Rabu (15/1/2025).

Pada pukul 03.00 WIT, teman pelaku hendak pulang sehingga korban juga ingin ikut mengantar.

Korban kemudian kembali ke THM lalu menemui saksi S dan beberapa teman-temannya di dalam.

"Pada pukul 04.30 WIT, korban dan pelaku keluar keluar menggunakan mobil jenis Inova hitam. Sementara lainnya gunakan kendaraan mereka masing-masing," ucap Anton.

Lanjutnya, kedua rombongan ini sempat berkumpul di Tembok Berlin area reklamasi selanjutnya menenggak minuman keras (keras).

Saksi S kemudian mengajak koban pulang, namun ditolak karena hendak diantar oleh pelaku.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved