LIPUTAN KHUSUS

Pemkab Natuna Setop Program Bantuan Perikanan Tahun Ini Dampak Efisiensi Anggaran

Program bantuan sektor perikanan yang rutin setiap tahunnya disalurkan Pemkab Natuna, tahun ini disetop sementara tahun 2025 gegara efisiensi anggaran

Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Dewi Haryati
Tribunbatam.id/Birri Fikrudin
EFISIENSI ANGGARAN - Dedy Damhudy, Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, saat dijumpai di ruang kerjanya, Rabu (19/2/2025). Dedy beri penjelasan dampak efisiensi anggaran terhadap program bantuan perikanan yang biasa disalurkan pihaknya tiap tahun ke nelayan dan lainnya 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Saban tahun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna melalui Dinas Perikanan menyalurkan berbagai bentuk bantuan kepada kelompok nelayan, pembudidaya ikan, serta pelaku usaha kecil di sektor perikanan.

Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir di Natuna, sekaligus memperkuat sektor perikanan sebagai pilar ekonomi utama.

Namun, tahun 2025 menjadi pengecualian. Program bantuan perikanan ini dipastikan tidak berlanjut alias tertunda.

Kondisi itu diakibatkan adanya efisiensi anggaran di pemerintah pusat maupun daerah. 

Baca juga: Pembangunan Kantor KPU dan Bawaslu Kepri Terancam Mangkrak Dampak Efisiensi Anggaran

Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Dinas Perikanan Natuna, Dedy Damhudy. 

Ia menyebut, bantuan yang disalurkan pada program ini meliputi alat tangkap ikan, bibit ikan budidaya, dukungan untuk unit pengolahan ikan (UPI), serta alat bantu penangkapan ikan (ABPI).

Program ini dirancang untuk mendukung Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang tersebar di berbagai kecamatan di Natuna

Proses seleksinya pun dilakukan dengan ketat, untuk memastikan bantuan tepat sasaran kepada kelompok yang benar-benar membutuhkan.

“Tujuan utama dari program ini adalah pemberdayaan nelayan, meningkatkan produktivitas usaha, dan mendukung mata pencaharian masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai nelayan,” ujar Dedy, Rabu (19/2/2025).
 
Ia melanjutkan, meskipun bantuan ini menjadi prioritas, adanya efisiensi anggaran membuat program ini terpaksa tertunda. 

“Seluruh kabupaten di Kepulauan Riau (Kepri) mengalami dampak serupa. Tahun ini, khusus Dana Alokasi Khusus (DAK) perikanan memang tidak ada. Kalau di Natuna, rata-rata anggaran program ini mencapai Rp1 miliar lebih setiap tahunnya,” tambahnya. 

Dinas Perikanan sebelumnya telah menyiapkan data kelompok penerima bantuan untuk tahun ini. 

Namun, dengan tertundanya program, data tersebut akan diajukan kembali, jika program ini dilanjutkan pada tahun mendatang.  

Dedy memastikan, meskipun program tahun ini tertunda, bantuan yang telah direalisasikan pada tahun-tahun sebelumnya terus dipantau perkembangannya.

Penyuluh dan petugas lapangan secara aktif mengawasi, agar bantuan yang diberikan digunakan secara maksimal.  

Baca juga: Efisiensi Anggaran, Disdamkar Natuna Tunda Pengadaan Pos Pemadam di 2 Kecamatan

“Alhamdulillah, sejauh ini program ini sangat membantu masyarakat. Kami berharap program ini bisa kembali berjalan di masa mendatang karena masih banyak kelompok yang belum tersentuh,” harapnya. 

Dedy juga menekankan pentingnya peran program ini sebagai stimulasi ekonomi masyarakat.

“Kami akan terus merespons jika ada bantuan dari pusat maupun provinsi, dan memastikan distribusinya tepat sasaran. Program ini dirancang sebagai pendorong agar masyarakat bisa konsisten meningkatkan perekonomian,” tutupnya. (TRIBUNBATAM.id/Birri Fikrudin)

Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved