KONFLIK DI REMPANG

Datangi Kantor Wali Kota Batam, Warga Rempang Menanti Sikap Pemimpin Baru: Tolak Relokasi

Puluhan warga Rempang datangi Kantor Wali Kota Batam, Kamis (27/2) siang. Sejumlah spanduk dan poster mereka bawa. Intinya tolak relokasi

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
SAMPAIKAN ASPIRASI - Warga Rempang sampaikan aspirasi mereka di kawasan depan kantor Wali Kota Batam, Kamis (27/2/2025). Mereka tetap tolak relokasi dan menantikan sikap pimpinan baru Wali Kota Batam. 

Di sampingnya, seorang pria bernama Aris menatap tajam ke arah gedung pemerintah yang berdiri megah di hadapan mereka. 

Ia tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

"Kantor Kecamatan Galang kini diduduki PT MEG. Sekarang, kantor camat kami pindah ke Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang. Apa ini adil?," tanyanya getir.

Baca juga: Menteri Transmigrasi ke Batam Kunjungi Warga Rempang, Tawarkan Program Transmigrasi Lokal

Warga Rempang datang bukan hanya untuk menyampaikan keluhan, tetapi juga meminta dukungan dari Amsakar dan Li Claudia, yang kini juga menjabat sebagai pimpinan Badan Pengusahaan atau BP Batam.

"Kami percaya bapak akan membela kami, karena bapak seorang wali kota," ucap seorang warga, menggantungkan harapan mereka pada sosok yang baru saja terpilih hasil Pilkada Batam 2024.

Namun, harapan mereka tak hanya ditujukan ke pimpinan di Batam

Mereka juga ingin Presiden RI Prabowo Subianto melihat langsung kondisi mereka. 

Wadi, salah satu peserta aksi, menumpahkan kekesalannya terhadap pernyataan Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman, yang menyebut relokasi ini sebagai bentuk "transmigrasi lokal".

"Kami tahu. Ini bukan transmigrasi, ini penggusuran! Jangan bungkus penderitaan kami dengan kata-kata manis," serunya dengan suara penuh emosi.

Wadi juga mengingatkan janji Prabowo sebelum menjadi presiden. 

Baca juga: Kunker di Batam, DPD RI Tanggapi Evaluasi PSN, Ria Saptarika Minta Proyek Rempang Dikaji Ulang

"Bapak bilang siap mati untuk rakyat. Kalau begitu, kami pun siap mati untuk bapak," ujarnya tegas.

Bagi mereka, Rempang bukan sekadar tempat tinggal. 

Rempang adalah warisan, identitas, kehidupan yang tak bisa diganti dengan janji atau kompensasi. 

(Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)


Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved