Banjir di Batam
Batam Dikepung Banjir, Anggota Dewan Soroti Kawasan Hutan dan Rawa Banyak Hilang
Banjir yang terjadi di Batam menjadi sorotan banyak pihak. Pasalnya banjir yang terjadi saat ini cukup parah di beberapa daerah di Batam
Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Banjir yang terjadi di Kota Batam tuai sorotan banyak pihak.
Pasalnya, banjir yang terjadi cukup parah di beberapa daerah di Batam, seperti terpantau Kamis (20/3/2025).
Banjir paling parah terjadi di daerah Marina dan akses jalan ke Pelabuhan Punggur.
Di Marina, Sekupang, tim Basarnas Batam sampai turun ke lokasi untuk bantu evakuasi warga.
Baca juga: Banjir di Batam, Kendaraan Pejabat Ikut Terjebak Macet Berjam-jam Menuju Pelabuhan Punggur
Sementara di daerah Punggur, jalan arteri atau jalan utama lumpuh total, akibat tingginya genangan air.
Bukan hanya itu, banyaknya batu dan tanah yang tergerus dari bukit di daerah Nongsa, membuat jalan arteri menuju obyek vital Pelabuhan Punggur lumpuh total.
Anggota Komisi I DPRD Kota Batam Tumbur Hutasoit mengatakan, banjir kali ini cukup parah. Daerah yang tidak pernah banjir pun, mengalami banjir.
Menurut Tumbur, hal ini terjadi karena hilangnya daerah resapan air dan hilangnya hutan yang menjadi daerah tangkapan air sementara.
"Kita lihat seperti di Marina Raya. Daerah Marina yang dulunya hutan bakau atau mangrove sekarang sudah berubah menjadi perumahan," kata Tumbur.
Parahnya lagi, hutan mangrove di daerah Marina hingga pinggir laut kini sudah rata dengan tanah, setelah dilakukan penimbunan.
"Ini sangat miris, dan ke depan banjir di Batam akan semakin parah, karena sudah tidak ada lagi daerah resapan air dan hutan tangkapan air," ujarnya.
Selain itu di daerah Punggur yang selama ini masih hutan hijau, saat ini sudah berubah fungsi menjadi kawasan industri dan perumahan.
"Bahkan hutan yang dulunya hutan lindung saat ini terus berkurang dan berubah fungsi," kata Tumbur.
Selain itu, daerah sterilisasi atau daerah perlintasan pesawat di Bandara Hang Nadim Batam yang dulunya hutan, sekarang sudah berubah fungsi menjadi kawasan dan perumahan.
Baca juga: Banjir di Batam Rendam Perumahan Benih Raya, Anak-Anak Diungsikan ke Masjid
"Kota Batam ini sudah semakin rusak, hutannya semakin hilang, rawa resapan air juga habis ditimbun. Bahkan hutan mangrove sudah banyak berubah fungsi jadi perumahan dan kawasan industri," kata Tumbur.
Banjir di Batam 10 Tahun Lebih Dialami Warga Sei Lekop, Walikota Kebut Pembangunan Box Culvert |
![]() |
---|
Melcem Bengkong Langganan Banjir, Li Claudia: Sedang Proses Pengerukan Sungai |
![]() |
---|
Hujan Deras Sejak Senin Pagi, Jalanan Hingga Permukiman di Bengkong Terendam Banjir |
![]() |
---|
Warga Tanjung Riau Batam Resah Tiap Hujan Deras, Permukimannya Jadi Langganan Banjir |
![]() |
---|
Banjir di Batam Terus Berulang, Banyak DAS Sempit dan Dangkal Jadi Sorotan BALAPI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.