Lahan Hijau Makin Menipis Ikut Jadi Penyebab Banjir di Batam, Daerah Resapan Air Berkurang

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Hujan yang mengguyur Batam dua hari berturut-turut membuat jalan utama menuju Punggur, Batam lumpuh total, dan beberapa titik di Batam tergenang banjir.

Banjir yang terjadi di Batam semakin parah dalam lima tahun terakhir. Kondisi ini disebabkan tingginya pembangunan hampir di seluruh penjuru Batam.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Batam Suhar kepada Tribunbatam.id, mengatakan banjir yang terjadi di Batam dikarenakan berkurangnya lahan hijau di Batam.

Disampaikan, saat ini jumlah lahan hijau dan lahan terbuka di Batam sudah terbalik. Lebih luas lahan terbuka dibanding lahan hijau yang ada.

Baca juga: BP Batam Rencanakan Bangun Drainase hingga Kolam Retensi untuk Atasi Banjir

"Saat ini lahan hijau run off-nya hanya 65-70 persen, artinya hanya bisa menampung air sekitar 30-35 persen," kata Suhar.

Sementara untuk lahan terbuka run off-nya sudah mencapai 90-100 persen. Air yang turun dari langit hampir tidak ada yang terserap dan langsung mengalir ke daerah yang lebih rendah.

Akibatnya banjir terjadi di daerah yang level tanahnya lebih rendah. Selain itu sistem drainase yang tidak sesuai dan tidak berfungsi menambah banjir semakin parah.

Suhar juga menegaskan, saat ini pihaknya dari DBMSDA Batam terus berupaya untuk melakukan normalisasi saluran drainase yang ada di Batam.

Khususnya di daerah yang rawan banjir, seperti di Nongsa dan Batu Aji.

"Alat berat sudah kita kerahkan ke titik-titik rawan banjir untuk dilakukan normalisasi," kata Suhar. (Tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)

Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News