Gubernur Kepri Ansar Ahmad

Gubernur Kepri Ansar Ahmad Pastikan Kebutuhan Santan Tercukupi 

bahwa stok santan yang ada di wilayah Kepri ini semakin menurun, karena adanya ekspor kelapa keluar negeri yang cukup meningkat saat ini. 

|
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Agus Tri Harsanto
Endrakaputra
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat diwawancarai. 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad memastikan ketersediaan santan dapat tercukupi.

Ansar menyadari, bahwa ketersediaan santan yang kian menipis, membuat harganya cukup melonjak tinggi saat ini.

"Saya pantau terus melalui Disperindag Kepri, kemarin kami juga sudah dapat hasil dari rapat koordinasi di Polda Kepri mengenai hal ini," ujarnya, Senin (24/3/2025).

Ia mengatakan, bahwa stok santan yang ada di wilayah Kepri ini semakin menurun, karena adanya ekspor kelapa keluar negeri yang cukup meningkat saat ini. 

"Bahkan, saya sudah bertemu dengan Menteri Perdagangan, kita minta kelapa ini di batasi untuk keluar negeri. Tapi jawaban dari Menteri waktu itu, bahwa kelapa yang di ekspor ini adalah milik petani-petani. Sehingga, hal ini menjadi peluang besar bagi para petani untuk memanfaatkan momen ini,"ucapnya.

Untuk mengatasi permasalahan santan ini, Ansar menjelaskan, bahwa Pemerintah Pusat akan membantu untuk mencari skema yang tepat yang akan diberlakukan, demi dapat memenuhi kebutuhan santan di dalam negeri. 

"Kita juga berharap agar industri-industri kelapa di dalam negeri dapat bersaing, ini saatnya kita membuat petani kelapa senang," sebutnya.

Lebih lanjut, bahwa saat ini stok kebutuhan pokok yang ada di Kepri masih terbilang cukup dan aman. 

Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Ajak Masyarakat Kepri Tunaikan Zakat Fitrah

Kendati demikian, Ansar juga mengingatkan kepada stakeholder terkait, untuk membantu mengendalikan harga bahan pokok di pasar-pasar. 

"Biasanya dalam hukum pasar itu, di saat-saat tertentu permintaan akan meningkat, maka kemudian terjadi kenaikan harga. Tapi, jangan sampai kenaikan harga ini menjadi situasi yang dimanfaatkan seenaknya saja oleh pedagang,"sebutnya.

Sementara itu, Disperindag Provinsi Kepri sendiri telah meminta Pemerintah Pusat untuk melakukan pembatasan ekspor kelapa bulat, yang merupakan bahan baku pembuatan santan. 

Saat ini, permintaan tersebut masih dalam tahap pembahasan.

"Tapi masih dalam pembahasan di tingkat Kementerian. Semoga dalam waktu dekat ini, ada kebijakan yang memproteksi santan kelapa, agar terkendali," kata Kepala Disperindag Kepri, Aries Fhariandi.

Selain masalah ekspor, penyebab tingginya harga santan di Kepri disebut-sebut karena panen kelapa bulat yang terganggu. 

Kondisi terganggunya panen kelapa bulat tidak hanya terjadi di Kepri, melainkan juga terjadi di daerah lain seperti Riau dan Jambi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved