Warga Kampung Pisang Khawatir Banjir di Bintan Susulan, Nenek Rafua Cemas saat Hujan Turun

Warga pada umumnya tetap bertahan di rumahnya hingga hari ini.

Baca juga: Ansar Pastikan Proyek Jalan dan Pengendalian Banjir di Bintan Selesai Tepat Waktu

"Warga tak mau pindah dengan alasan ekonomi, " jelas dia. 

Mereka berharap ada solusi dari Pemerintah Kabupaten Bintan untuk menindaklanjuti persoalan ini.

Bupati Bintan, Roby Kurniawan sebelumnya telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari kedepan.

Keputusan ini sampaikan dalam rapat bersama Jajaran FKPD Bintan.

 Keputusan ini diambil mengingat dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi dan telah menyebabkan situasi banjir di beberapa lokasi. 

"Saat ini tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan masih mendata kerugian di Kampung Pisang," kata dia.

Baca juga: Roby Beri Bantuan Beras ke Warga Terdampak Banjir di Bintan dari Kantong Pribadi

Ke depan kolam retensi memang harus lebih dimasimalkan lagi sehingga penyerapan air juga dapat lebih maksimal.

 Menurutnya, pembangunan kolam retensi tahap I terbukti mampu mengurangi debit air namun belum cukup untuk menuntaskan persoalan banjir secara maksimal. 

Retensi itu dibangun seluas 5 hektar namun karena ada kendala 1,5 hektar tidak diberikan sehingga dengan luas 3,5 hektar dirasa belum maksimal. 

Namun untuk debit air pengakuan warga tadi sudah mulai berkurang.  

"Design kolam retensi itu kan memang ada beberapa tahap, kemarin tahap pertama, nanti kita sampaikan ke pemerintah pusat agar pembangunan bisa dituntaskan tahapannya," kata Roby Kurniawan. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News