PERSPEKTIF

Batam Baru, Antara Potensi dan Tantangan dalam Pembangunan Berkelanjutan

Sustainable Development Goals (SDGs) atau Pembangunan berkelanjutan menekankan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkun

TRIBUNBATAM
Fendi Hidayat, Dosen Uniba 

Keempat, pembangunan fasilitas publik yang inklusif dan merata penting untuk meningkatkan kualitas hidup. Trotoar lebar, jalur sepeda aman, taman interaktif keluarga, dan ruang seni terbuka seperti di Taman Bungkul Surabaya bisa direplikasi di Batam, terutama melalui pembangunan taman multifungsi di setiap kelurahan. 

Kelima, partisipasi aktif warga harus diperkuat melalui forum warga dan platform digital yang memungkinkan masyarakat melaporkan masalah, menyampaikan ide, serta memantau proyek pembangunan. Seperti Melbourne yang sukses dengan anggaran partisipatif, Batam juga bisa melibatkan perguruan tinggi dalam memetakan risiko dan merancang tata kota berbasis data.

Krisis Iklim dan Arah Pembangunan Batam Baru

Kondisi iklim ekstrem dan degradasi lingkungan adalah isu mendesak yang tidak bisa lagi ditunda penanganannya. Data dari IPCC memperkirakan bahwa permukaan laut akan naik secara signifikan pada tahun 2050, yang secara langsung mengancam kota-kota pesisir seperti Batam.

Banjir dan suhu ekstrem yang mulai terasa saat ini hanyalah gejala awal dari krisis iklim yang lebih besar. Jika arah pembangunan tidak segera diubah, Batam berisiko kehilangan bukan hanya daya tarik investasinya, tetapi juga kualitas hidup dan daya tahan lingkungannya.

Sebaliknya, kota-kota yang berani melakukan transformasi menuju keberlanjutan seperti Copenhagen dan Amsterdam, justru menjelma menjadi pusat investasi dan destinasi impian. Batam memiliki peluang besar untuk mengikuti jejak tersebut agar menjadi model kota industri modern yang tidak hanya produktif secara ekonomi, tetapi juga adil secara sosial dan tangguh secara ekologis. Kota yang tidak hanya sibuk menghasilkan, tetapi juga serius menjaga kualitas hidup warganya.

Kesimpulan

Batam memiliki potensi besar untuk menjadi kota industri modern yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan dan inklusif. Pertumbuhan ekonomi yang pesat, ditopang oleh sektor industri dan perdagangan, perlu diimbangi dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup, keadilan sosial, dan kualitas layanan publik. Tantangan seperti banjir, penyusutan ruang hijau, kemacetan, hingga ketimpangan akses terhadap fasilitas publik menunjukkan bahwa arah pembangunan harus diperbaiki.

Kepemimpinan ex officio Wali Kota dan Wakil Wali Kota sebagai kepala BP Batam membuka peluang integrasi kebijakan yang menyeluruh, asalkan didukung oleh koordinasi yang solid dan visi pembangunan yang holistik. 

Lima arah strategis seperti, transportasi umum yang bersih, pelestarian ruang hijau, transisi energi bersih, pembangunan fasilitas publik yang inklusif, serta partisipasi aktif warga yang dapat menjadi panduan nyata menuju Batam yang layak huni dan berdaya saing global.

Dengan keberanian untuk bertransformasi seperti kota-kota maju di dunia, Batam dapat menjelma dari sekadar kawasan industri menjadi kota pelabuhan modern yang ramah lingkungan, adil bagi seluruh warganya, dan siap menghadapi tantangan perubahan iklim. Masa depan Batam bergantung pada keberanian memilih arah: tetap nyaman dengan pertumbuhan yang timpang, atau bergerak menuju keberlanjutan yang menyeluruh.(*)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved