Mengenal Tanjak Melayu Kepri, Tak Sekadar Penutup Kepala, Namun Warisan Budaya Penuh Makna
Mengenal Tanjak, tak hanya sebagai hiasan penutup kepala lelaki yang biasanya berbentuk runcing ke atas, tetapi juga warisan budaya Melayu Khas Kepri
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Mengenal Tanjak, sebagai salah satu hiasan penutup kepala lelaki yang biasanya berbentuk runcing ke atas.
Tanjak merupakan bagian dari identitas masyarakat Kepulauan Riau (Kepri), untuk melestarikan budaya melayu sebagai bentuk penghormatan warisan budaya lokal yang perlu dijaga.
Tanjak berasal dari bahasa Melayu yakni nanjak menjulang tinggi atau meninggi ujungnya diwakili dengan segitiga.
Dalam tubuh manusia, kepala adalah organ tubuh atau tempat tertinggi dan dimuliakan.
Baca juga: Tanjak Hingga Nuansa Melayu Hiasi Pos PAM di Nagoya Hill, Begini Kata Kapolsek
Adapun tanjak yang dikenal oleh masyarakat Kepri ini terbuat dari kain songket, angkinan, pardo, batik atau tenun yang dilipat dan diikat dengan cara tertentu.
Dikutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Riau, tanjak yang terbuat dari kain songket, dahulunya hanya dipakai oleh para priyai atau pangeran atau bangsawan yang mempunyai jabatan tertentu.
Sedangkan tanjak batik biasanya dipakai oleh para bangsawan dan masyarakat umum untuk berbagai kegiatan.
Sementara syarat kedua adalah kain segi empat yang kemudian dilipat menjadi kain segi tiga. Dan bagian terpenting ketiga adalah simpul.
Simpul yang berada pada tanjak melambangkan tentang persatuan atau ikatan. Ada juga yang mengartikan sebagai ikatan pernikahan atau kekeluargaan.
Simpul terbagi menjadi dua bagian simpul kiri dan kanan. Dari ikatan pernikahan inilah terjalinnya simpul persaudaraan atau kekeluargaan.
Ada 21 jenis tanjak Melayu. Berikut beberapa jenis tanjak yang umum di Kepri:
>> Tanjak Lang Melayang, memperlihatkan gambar burung elang yang sedang terbang, melambangkan seorang ahli kerabat raja
>> Tanjak Lang Menyongsong Angin, melambangkan kebijaksanaan dan kecermatan
>> Tanjak Dendam Tak Sudah, bukan berarti dendam, melainkan simbol lambaian kasih sayang dan sering dipakai oleh banyak orang
Baca juga: BREAKING NEWS - Penerbangan Kunming - Batam Perdana, Warga Negara China Dipakaikan Tanjak
>> Tanjak Balung Ayam, Cogan Daun Kopi, melambangkan keberanian dan semangat juang
>> Tanjak Pucuk Pisang, memiliki motif seperti pucuk pisang melambangkan kesuburan dan keberkahan
>> Tanjak Mumbang Belah Dua, memiliki motif seperti buah mumbang yang terbelah melambangkan keadilan dan keseimbangan
>> Tanjak Sarang Kerangga atau Tebuan, digunakan oleh raja-raja sebagai lambang kekuasaan dan otoritas
>> Tanjak Tebing Runtuh dan tanjak laksamana merupakan tanjak yang boleh dipakai oleh masyarakat umum atau orang kebanyakkan
Selain itu tanjak Ayam Patah Kepak, Kacang Dua Helai Daun, Sekelongsang Bunga, Belalai Gajah, Setanjak Balung Raja, Ketam Budu, Solok Timba, Pari Mudek, dan Buana. (TRIBUNBATAM.id / Yeni Hartati)
Dukung Swasembada Pangan, Pemko Batam dan Polda Kepri Sinergi Tanam Jagung di Rempang Cate |
![]() |
---|
'Ampuni Saya Tuhan', Bidan FM Ratapi Nasibnya Kehilangan Calon Bayi untuk Kedua Kali |
![]() |
---|
Anak-Anak TK Islam Plus Gembira Keliling Mapolda Kepri Naik Mobil Polisi |
![]() |
---|
BKD dan KORPRI Kepri Punya 3 Program Unggulan Sepanjang 2025, Apa Saja Itu? |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi di Batam Aniaya Bidan Hingga Keguguran, Propam Pastikan Proses Etik Berjalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.