PPPK Anambas
Kisah Haru Suparman PPPK Tertua di Anambas, Pilih Jadi Petani Setelah Pensiun
Suparman menjadi salah satu PPPK tahap I Anambas tertua. Ada cerita haru setelah ia diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Sosok Suparman menyita perhatian setelah pengangkatan PPPK tahap I Pemkab Kepulauan Anambas.
Dirinya menjadi sorotan publik karena menjadi peserta tertua aparatur sipil negara (ASN) PPPK dengan usia 57 tahun 5 bulan.
Bila merujuk aturan masa kerja, usianya yang tak lagi muda ini sudah hampir mendekati masa pensiun.
Terhitung, kesempatan bekerja pria paruh baya ini hanya tersisa 7 bulan lagi untuk menyandang status sebagai abdi Negara.
Meski tak lagi lama bertugas, komitmen dan keteguhan Suparman untuk mengabdi patut dijadikan motivasi bagi generasi masa kini.
Sebab meskipun hanya bekerja tak lebih dari setahun, dirinya tetap menerima kenyataan tersebut dengan lapang dada.
Baca juga: Kerja di Batam dan Tanjungpinang, Puluhan Pelamar PPPK Anambas Tahap 2 Gugur Tes CAT
"Alhamdulillah impian yang saya tunggu-tunggu selama ini sudah diraih. Insya Allah saya menerima keputusannya dengan besar hati," ucap Suparman, Rabu (21/5/2025).
Suara Suparman terbata-bata, bibirnya bergetar dan matanya yang sendu berkaca-kaca saya bercerita dengan Tribunbatam.id.
Ucapannya yang jujur tak kuasa menahan air matanya yang tumpah membasahi kedua sisi pipinya yang tirus.
"Ini jadi pengalaman berharga dalam perjalanan hidup saya. Meski saya sudah tua, saya buktikan bahwa saya bisa mengabdi sebagai abdi negara sekaligus tulang punggung keluarga," katanya sambil membasuh kelopak matanya yang basah.
Suparman mengaku, sebelumnya saat menjadi honorer merupakan penjaga Sekolah Dasar (SD) Negeri 008 Air Bini, Kecamatan Siantan Selatan.
Ia telah mengabdi di sana sejak tahun 2012 atau terhitung sudah 13 tahun usai ditetapkan menjadi ASN PPPK.
Baca juga: Seleksi PPPK Anambas, 161 Pelamar Gagal Gegara Masa Kerja Kurang 2 Tahun
Kini, dirinya pun akan kembali mengabdi di satuan pendidikan itu sebagai PPPK tenaga teknis dengan kerjaan yang sama.
Lelaki asal Jawa Timur itu ingat betul, saat awal-awal menjadi penjaga sekolah yang hanya bergaji Rp 200 ribu per bulan.
Meski dengan gaji yang tak seberapa itu, ia bersyukur dan tetap bertahan agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan menyekolahkan anak.
| BKPSDM Anambas Tunggu SK Formasi PPPK Paruh Waktu, Dua Pelamar Mengundurkan Diri |
|
|---|
| Empat Pelamar PPPK Anambas Tahap 2 Hampir Gagal Jadi ASN Gegara Lupa Submit Daftar Riwayat Hidup |
|
|---|
| BKPSDM Anambas Tak Usulkan Honorer R4 dan R5 Jadi PPPK Paruh Waktu, Ini Penjelasannya |
|
|---|
| 39 Honorer R3 Anambas Tak Lulus CPNS Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu |
|
|---|
| Seleksi PPPK Anambas Tahap II, 38 Peserta Tak Lulus, BKPSDM Ungkap Rinciannya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.