LONGSOR GUNUNG KUDA

MENGAHRUKAN, Salah Satu Korban Tertimbun Longsor Bebatuan di Gunung Kuda Ternyata Pengantin Baru

Tangis dan duka menyelimuti keluarga korban longsor tambang batu Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Editor: Eko Setiawan
Tribuncirebon.com / Eki Yulianto
EVAKUASI KORBAN - Tim gabungan mengecakuasi korban dalam bencana longsor di kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025). Sebanyak 10 orang dipastikan meninggal dunia. 

TRIBUNBATAM.id, CIREBON - Seorang pria yang baru membina rumah tangga menjadi korban longsor di Gunung Kuda.

Korban diketahui beru saja menikah alias pengantin baru. Tangisan sang istri pecah mendengar kabar suaminya yang baru menikahinya lima bulan itu pulang hanya tinggal nama.

Musibah longsor di Gunung Kuda meninggalkan luka mendalam bagi mereka saat ini.

Tangis dan duka menyelimuti keluarga korban longsor tambang batu Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Dari 13 korban meninggal, salah satunya adalah Wastoni (25), pemuda asal Desa Srengseng, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. 

Bagi keluarga Wastoni, musibah ini begitu mendadak dan mengguncang. Paman korban, Solihin (44) dan bibinya, Royati, menjadi orang pertama yang mendapat kabar nahas itu. 

Mereka mengetahui peristiwa longsor dari grup WhatsApp keluarga dan potongan video yang beredar di media sosial.

Namun, untuk memastikan kebenarannya, keduanya memutuskan datang langsung ke RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Kamis (30/5/2025).

“Awalnya hanya lihat video dan info di grup WA keluarga, tapi kami ingin lihat langsung, memastikan,” ujar Solihin di RSUD Arjawinangun. 

Setibanya di rumah sakit, kabar buruk itu akhirnya terkonfirmasi. Wastoni memang salah satu korban yang ditemukan tak bernyawa.

Solihin dan Royati langsung lemas, mencoba menenangkan diri sebelum mengabari keluarga di kampung halaman.

“Setelah tahu benar dia sudah meninggal, kami telepon ibunya. Ibunya langsung pingsan. Kami benar-benar enggak sangka ini terjadi,” ucap Solihin lirih, didampingi Royati yang terus menyeka air matanya.

Solihin bercerita, Wastoni baru saja menikah sekitar lima bulan lalu. Sejak itu, kehidupan rumah tangga Wastoni masih penuh harapan.

Namun, harapan itu kini pupus seiring tumpukan tanah dan batu yang merenggut nyawanya.

Sebelum kejadian, Wastoni baru dua minggu bekerja sebagai kernet mobil di lokasi tambang batu Gunung Kuda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved