Penganiayaan ART di Batam

Pilu Ayah Intan ART di Batam Kena Siksa Majikan Hingga Babak Belur: Bila Tak Suka, Suruh Pulang Saja

Ayah Intan, ART di Batam korban penyiksaan oleh majikannya berharap segera bertemu anaknya dalam keadaan sehat dan selamat.

TribunBatam.id
KASUS MAJIKAN SIKSA PEMBANTU DI BATAM - Kolase foto Intan Tuwa Negu (23, kiri) dan Roslina alias Rossa Fang, majikan Intan yang kini berstatus tersangka dalam kasus penganiayaan ART di Batam. Ayah Intan, Ngila Leba berharap segera bertemu anaknya dalam keadaan sehat dan selamat. 

Termasuk menyelidiki pasangan Roslina, salah satu tersangka kasus penganiayaan ART di Batam yang kini berada di Korea Selatan (Korsel).

Ngila Leba juga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Barat, Pemprov NTT bahkan pemerintah pusat untuk membantu proses kepulangan Intan.

Termasuk kesembuhan Intan agar secepatnya kembali berkumpul dengan keluarga di Bodo Maroto, Desa Kelembu Kuni, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi NTT

Cara Intan Bongkar Penyiksaan yang Ia Alami

Ketua Jaringan Safe Migran Batam, Pastor Chrisanctus Paschalis Saturnus atau yang akrab disapa Romo Paschal sebelumnya mengungkap cara Intan, ART di Batam asal NTT korban penganiayaan mengungkap ulah majikannya.

Baca juga: Majikan Siksa Pembantu di Batam, Pernah Dipaksa Makan Kotoran Anjing Karena Anjing Majikan Berkelahi

Wanita 20 tahun asal Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bekerja sebagai ART di Batam itu menjadi korban penganiayaan oleh majikannya.

Paguyuban Flobamora Batam menyelamatkan ART di Batam itu dengan mendatangi langsung salah satu rumah di kawasan Sukajadi, Kota Batam pada Sabtu (21/6). 

Video saat tim Flobamora Batam mendatangi rumah tempat Intan bekerja, termasuk kondisi ART di Batam yang nampak lebam pada bagian muka sontak viral di medsos.

Romo Paschal mengungkap, Intan yang sudah tidak tahan dengan apa yang ia alami, akhirnya memberanikan diri dengan memberi kabar di kampung.

Ia meminjam ponsel tetangga saat majikannya sedang tidak berada di rumah.

"Dia tidak tahan dan akhirnya memberanikan diri memberi kabar keluarganya di kampung," ungkap Romo Paschal saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (22/6/2025). 

Intan diketahui bekerja sebagai ART di rumah itu selama satu tahun.

Baca juga: Satu Keluarga di Batam Nyaris Tewas Diracun Pembantu, Selamat Karena Majikan Cium Aroma Mencurigakan

Kekerasan verbal dan fisik menurutnya baru ia alami sejak dua bulan terakhir.

Tidak hanya mengalami penyiksaan fisik, tetapi juga kerap diminta mengganti kerugian yang dialami oleh majikannya. 

Permintaan ganti rugi yang dialami korban terjadi dengan alasan yang tidak masuk akal. 

Salah satunya, apabila terduga pelaku mengetahui adanya kenaikan listrik, kehabisan stok beras, hingga untuk biaya perawatan anjing majikannya. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved