KAVELING BODONG DI BATAM

Cerita Sedih Ansel Habiskan Uang Tabungan Demi Beli Kaveling di Batam Ternyata Bodong

Habiskan seluruh uang yang ditabung bertahun tahun untuk membeli kaveling di Batam, namun ternyata bodong, Ansel ungkap kisah sedihnya

|
Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Dewi Haryati
Ian Sitanggang
KORBAN KAVELING BODONG - Ansel satu dari puluhan korban penipuan kaveling bodong di wilayah Sagulung Kota Batam Provinsi Kepri, Minggu (6/7/2025). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Harapan Ansel, warga Batam membangun rumah impian bersama keluarganya dengan membeli kaveling di Sagulung sirna, setelah tahu kaveling yang dibelinya itu bodong.

Uang puluhan juta yang ditabungnya bertahun-tahun untuk membeli lahan itu pun terancam tak kembali.

Kini Ansel sedih dengan nasibnya sekeluarga.

"Suami saya sekarang sakit-sakitan mikirin uang tabungan yang sudah habis kami gunakan untuk membeli lahan di belakang Merapi Subur, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung. Ternyata kavelingnya bodong," kata Ansel, Minggu (6/7/2025).

Baca juga: Puluhan Korban Kaveling Bodong di Batam Geruduk Kantor Lurah Sei Binti, Ini Harapan Mereka

Dengan suara bergetar, Ansel menceritakan dirinya membeli kaveling dari PT Eracipta Karya Sejati setelah seorang marketing menawarkan kepada dirinya.

"Katanya ada lahan yang akan dikavelingkan di daerah belakang Perumahan Merapi Subur. Luas satu kaveling itu 8x12 meter persegi, makanya saya sangat tertarik," kata Ansel.

Ia lantas memberitahu suaminya. Sang suami pun setuju untuk membeli kaveling itu.

"Jadi kami berusaha untuk mengumpulkan uang, karena saat itu yakni tahun 2022 harganya Rp45 juta cash keras," ujarnya.

Dia mengatakan mereka mengambil semua tabungan dan langsung membayar secara tunai kaveling yang mereka inginkan.

"Waktu itu kami dibawa ke lokasi, dan ditunjukkan lahan bakau yang akan ditimbun," kata Ansel.

Dari perjanjian yang mereka terima, lahan bakau tersebut akan dilakukan penimbunan segera. Setelah itu mereka bisa langsung membangun rumah di atasnya.

"Jadi kami sangat yakin dan sangat senang, karena kami akan memiliki lahan untuk membangun rumah," katanya.

Namun seiring berjalannya waktu, lahan yang dijanjikan tidak kunjung ditimbun.

"Kami sudah beberapa kali tanyakan ke perusahaan. Namun katanya sedang proses, dan pada akhirnya perusahaan tutup dan orang-orang perusahaan pun sudah tidak bisa dihubungi," kata Ansel.

Baca juga: Ratusan Warga Sagulung Batam Jadi Korban Kaveling Bodong, Uang Ratusan Juta Raib

Bahkan setelah kantor pemasaran tutup, banyak konsumen yang datang dan dirinya bertemu dengan konsumen lain yang juga senasib dengan dirinya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved