Soal Sinkronisasi BP Batam, Pengusaha Beri Catatan: Saat Ini Pertumbuhan Ekonomi 4 Persen

Penulis: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo menyampaikan laporan kinerja BP Batam setahun terakhir dan rencana kerja BP Batam tahun 2019 di Gedung BP Batam, Rabu (26/12).

TRIBUNBATAM.ID, BATAM - Perubahan kebijakan menyangkut nasib Badan Pengusahaan (BP) Batam berlangsung cukup cepat. Sampai-sampai membuat kalangan pengusaha juga keteteran dengan dinamika saat ini.

Hal tersebut dirasakan Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Oka Simatupang ketika dimintai tanggapannya soal pelantikan pejabat baru Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady oleh Menko Perekonomian sekaligus Ketua Dewan Kawasan, Darmin Nasution.

Apa yang salah dengan kinerja kepemimpinan Lukita Dinarsyah Tuwo selama memimpin Badan Pengusahaan (BP) Batam?

Menurut Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Oka Simatupang, tak ada yang salah.

Baca: Kepala BP Batam Masa Transisi Tuai Sorotan - Taba: Memang Tak Boleh Mengganti Orang?

Baca: BREAKINGNEWS - BP Batam Punya Kepala dan Deputi Baru

Baca: Pangandaran dan Pelabuhan Ratu Rasakan Gempa Sukabumi. Tidak Berpotensi Tsunami

"Tak ada yang salah. Tak mungkinlah Pak Lukita datang jauh-jauh ke sini untuk membuat yang salah," kata Oka memberikan penilaiannya, Selasa (8/1).

Malah dikatakan, perekonomian di Kepri secara perlahan meningkat. Walaupun sempat menurun.

Pada triwulan I-2018 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, pertumbuhan ekonomi Kepri tumbuh sekitar 4,47 persen.

Begitu juga pada triwulan II-2018, tumbuh sebesar 4,51 persen. Sementara pada triwulan III-2018, tumbuh 3,74 persen.

"Mungkin pusat menilai ada yang lebih baik lagi. Itu tergantung kebijakan pemerintah. Tapi kami tak mau berandai-andailah soal itu, atau berkomentar lain. Kita harapkan ada perubahan menuju yang lebih baik," harap Oka.

Oka juga berharap dalam masa jabatan yang direncanakan seumur jagung itu, Kepala BP Batam yang baru mampu menjalankan tugasnya dengan bagi.

"Kita berharapnya baik-baik saja. Mudah-mudahan apa yang dijanjikan dalam waktu begitu singkat ini, bisa menghasilkan situasi kondusif bagi penanaman modal di Batam. Ya, kita tunggu saja lah," kata Oka, Selasa (8/1) di BP Batam.

Tak dipungkiri, pihaknyapun punya kekhawatiran atas perubahan yang terjadi begitu cepat belakangan ini. Apalagi dikatakan, saat ini sedang banyak investasi yang mau masuk ke Batam.

"Tapi kami akan tetap kawal investasi ini. Kita harapkan semua pihak juga tidak berdebat yang tidak pas, sehingga merugikan Batam. Kita perlu jaga supaya investasi ini masuk ke Batam. Kalau tak masuk, akan sulit bagi Batam," ujarnya.

Mengingat saat ini angka pengangguran terbilang tinggi. Di kawasan industri Batamindo, Mukakuning saja misalnya, kata Oka, dari kebutuhan 20-40 tenaga kerja, pelamar yang antre memasukkan berkas lamarannya mencapai ribuan orang.

Situasi yang kondusif mesti dijaga, jika tidak ingin calon investor tersebut beralih ke tempat lain.

"Pesan saya, semua komponen harus bahu-membahu menjaga supaya iklim investasi tetap terjaga. Kalaupun mau memberikan keterangan ke investor, berikanlah keterangannya yang sifatnya selalu positif," harap Oka. (wie)

Berita Terkini