PT Unisem Batam Tutup, Ribuan Pencaker Serbu Tes di PT PT Cicor Panatec Batam

Editor: Thom Limahekin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banyak pencari kerja memadati aula MPH Batamindo Kota Batam, Provinsi Kepri untuk mengikuti tes, Senin (1/7/2019).

Selama 2018, sudah ada 62 perusahaan di Batam yang menutup operasionalnya.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti, Jumat (14/12/2018).

"Untuk jumlah perusahaan yang tutup di Batam sepanjang tahun ini sudah mencapai 62 perusahaan sampai hari ini,"kata Rudi.

Meskipun sudah 62 perusahaan tutup, namun jika dibandingkan dengan jumlah tahun 2017 lalu angka tersebut sudah berkurang.

Berdasarkan data yang diterima dari Badan Pengawasan Provinsi, perusahaan yang tutup pada tahun 2017 sebanyak 90 perusahaan.

Sedangkan tahun 2018, tercatat hingga hari ini sebanyak 62 perusahaan yang tutup.

"62 perusahaan ini sudah termasuk PT Hantong dan Nagano yang tutup baru-baru ini,"ujarnya.

• Gejala Diabetes Pada Pria dan Wanita Itu Tidak Sama, Simak Perbedaan-nya

• Rekrutmen CPNS 2019 Beda Dengan 2018, Daftar Online Lewat sscasn.bkn.go.id BUKAN sscn.bkn.go.id

• Ditinggal Pergi ke Vietnam, Rumah di Anambas Diacak-acak Maling, Surat Deposito Raib Dibawa Kabur

• Rekrutmen CPNS dan PPPK 2019 Akan Dibuka, Lihat Kuota, Syarat dan Ketentuannya di Sini

 

Rudi menjelaskan, perusahaan-perusahaan yang tutup itu adalah perusahaan penunjang dan tidak banyak tenaga kerjanya.

"Kalau jumlah tenaga kerjanya kurang lebih sekitar seribuan tenaga kerja dari 62 perusahaan yang tutup,"ungkapnya.

Adapun penyebab utama perusahaan tutup,disebabkan tidak adanya pekerjaan dan tidak ada orderan kepada perusahaan.

"Sebab yang tutup ini banyak hanya sebagai perusahaan-perusahaan penunjang. Kalau perusahaan induknya sudah tidak bekerja lagi ya mereka otomatis tidak ada orderan,"terangnya.

Rudi juga berharap tahun depan masyarakat Batam, khususnya pencari kerja (Pencaker) akan mendapatkan kabar baik tentang perusahaan-perusahaan yang akan buka di Batam. Seperti yang baru-baru ini, perusahaan Iphone (Pegatron) dan Mcdermott.

"Sekarang kalau tidak salah perusahaan sudah mulai berjalan, dan sudah hampir sekitar dua ribu tenaga kerja yang direkrut. Tahun depan mereka terus merekrut orang kembali dan bulan april adalah puncaknya dari pekerjaan McDermott itu," jelasnya. 

 

• Sempat Tangisi Sikap Pikir-Pikir Jaksa atas Vonis Hakim, Vanessa Angel Bakal Dijemput Minggu Pagi

• Begini Beda Pidato Prabowo dan Jokowi, Sikapi Keputusan MK

• Kick Off Pukul 06.00 WIB, Siaran Langsung Copa America 2019 Kolombia vs Chili Live KVision TV

• Daftar Online CPNS 2019, Ingat Bukan Lagi sscn.bkn yang Benar sscasn.bkn.go.id

PT Unisem Tutup, Begini Tanggapan Direksi Terkiat Nasib Ratusan Karyawan 

PT Unisem tiba-tiba saja mengumumkan akan tutup operasional di Batam.

Dari surat yang beredar tertanggal 28 Juni 2019, dan ditujukan kepada seluruh karyawan PT Unisem, Presiden Direktur PT Unisem, Mike McKerreghan mengatakan, alasan penutupan karena kondisi bisnis yang terus menerus sulit.

Akhirnya, dewan direksi PT Unisem dan Unisem BHD memutuskan untuk menghentikan operational perusahaan.

"Walaupun belakangan ini investasi cukup banyak dilakukan, tapi keputusan sulit ini harus diambil sehubungan prospek bisnis sejak Q3 2018 terus memburuk dan pendapatan terus menerus turun," kata Mike dalam pemberitahuan tertulisnya.

Dengan ketidakpastian kondisi perdagangan dunia, kecil harapan pendapatan PT Unisem Batam akan cukup membaik di tahun 2019.

Sehingga menyebabkan keputusan sulit itu harus diambil perusahaan.

PT Unisem Batam dahulunya bernama PT Astra Microtronics. Perusahaan ini berdiri di Batam tahun 1991.

Selama 28 tahun ini, Mike mengatakan, pihaknya sudah menghadapi banyak tahun-tahun baik dan buruk.

"Kita juga telah mengalami pertumbuhan dan ekspansi yang luar biasa.

Tapi saat ini kita harus menghadapi situasi pasar yang buruk dan biaya yang terus meningkat," ujarnya.

Dalam minggu ini, pihaknya juga akan memberitahukan kabar tutupnya perusahaan dengan seluruh customer mereka.

Terkait tutupnya perusahaan, mereka juga sudah memberitahukan kepada serikat pekerja di sana, dan akan menjadwalkan pertemuan untuk membicarakan paket pembayaran sehubungan dengan penutupan.

Perusahaan berjanji akan menyelesaikan hak-hak karyawan.

"Seperti selalu menjadi dasar bisnis saya di negara manapun, undang-undang yang berlaku di negara tersebut akan saya taati," kata Mike.

Senada juga disampaikan Manager Admin and General Affair PT Batamindo Investment Cakrawala, Tjaw Hioeng.

Terkait penyelesaian hak-hak karyawan PT Unisem, perusahaan akan menyelesaikannya sesuai Undang-Undang ketenagakerjaan.

Sementara itu, dalam masa transisi, Mike meminta kepada karyawannya untuk tetap mendukung pelayanan perusahaan kepada customer, yang sudah mempercayakan material dan beberapa mesin mereka kepada perusahaan.

(tribunbatam.id/ian sitanggang)

Berita Terkini