Detik-detik Gembong Narkoba Ditembak Mati, Tendang Petugas dan Kabur Dengan Tangan Terikat

Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakapolda Kepri Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah memberi penjelasan terkait kelangkaan BBM di Kepri.

Gembong Narkoba Eddy Johan Sempat Berlari dengan Tangan Terikat, Begini Drama Penangkal oleh Tim Gabungan Bareskrim Polri

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Polisi tembak mati gembong narkoba di Batam. Pelaku bernama Eddy Jhon pemain yang cukup terkenal di Batam.

Sepak terjang Eddy Jhon juga tida bisa dianggap sebelah mata.

Bahkan ia berani melarikan diri dengan tangan terikat saat polisi mebawanya ke kawasan Marina, Sekupang, Batam untuk melakuakan pengembangan Kasus.

Beberapa kali tembakan peringatan untuk pelaku tidak juga didengarkan petugas kepolisian.

Tak heran, polisipun membidik pelaku yang sedang berlari kencang saat itu.

Sebelum Ditembak Mati di Batam, Gembong Narkoba Sindikat Malaysia Kabur dengan Tangan Terikat

Gembong Narkoba Sindikat Malaysia Ditembak Mati di Batam, Polisi Buru Mr X

Bidikan polisi yang seharusnya kekaki pelaku akhirnya meleset kebagian pinggul korban.

Peluru kedua mengenai punggung dan menembus dada korban.

Tersangkapun dinnyatakan tewas ditempat usai melawan petugas kepolisian.

Diceritakan polisi, saat hendak kabur, pelaku memang bergelagat aneh, matanya liar seolah melihat peluang bagai mana bisa kabur dari tahanan polisi.

Saat ada kesempatan, pelaku berontak dan mendorong petugas pakai kaki.

Untuk pengungkapkan kasus ini juga membutuhkan waktu sampai tiga bulan.

Menurut Wadir Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Pol Krisno Halomoan Siregar Rabu kemaren, setidaknya tiga bulan waktu yang dibutuhkan membongkar sindikat.

Anak dan Ibu Rancang Pembunuhan Ayah, Pembagian Hasil Kebun dan Asmara Jadi Pemicu Kejahatan

Ketua DPC Hanura Batam Akui Sudah Dekati Lukita untuk Pilwako, Tapi Belum Final

Lukita For Batam 1 Muncul di Instagram, Sasar Kaum Milenial

Mereka melibatkan dua warga binaan Lapas Kelas II Tanjungpinang Apeng dan Akiong. Termasuk Hengky, Heri, Yulizar, Eddy Johan.

"Kami lakukan mapping atau pemetaan selama tiga bulan. Jadi mereka ini adalah masuk satu jaringan. Narkotika ini berasal dari Malaysia. Dikirim ke Kepri via jalur laut dan nyandar di bibir pantai Batam," ujar Krisno.

Halaman
123

Berita Terkini