TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Penyebab kematian seorang remaja putri di Karimun, Khairunisa masih menjadi misteri.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab kematiannya.
Khairunisa ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tinggal tulang-belulang pada 25 Oktober 2019 di semak-semak yang tak jauh dari jalan Coastal Area.
Kepergian Khairunisa sangat membekas di hati keluarga.
Kedua orangtua kandung Khairunisa masih terguncang.
Bahkan saat ini ibu kandung Khairunisa, Siti Rahana tidak berada di Karimun.
• Kasatreskrim Polres Karimun Periksa Delapan Saksi, Telusuri Kasus Khairunisa
• Kasus Belum Terungkap, Polisi Bongkar Makam Khairunisa di Karimun
Setelah mengetahui anaknya meninggal dunia, Siti Rahana terpaksa harus menjalani pengobatan alternatif di kampung halamannya di Tembilahan, Kabupaten Inhil, Provinsi Riau.
"Keluarga sangat trauma. Kondisi mamaknya sekarang tak bisa dicakap lagi. Dia masih berobat sama orang di kampung," kata Nalis, paman Khairunisa, Kamis (16/1/2019).
Perubahan juga terjadi pada sang ayah, Ariyanto.
Meskipun berada di Karimun, namun sejak jenazah sang anak ditemukan, Ariyanto lebih banyak murung.
"Sekarang abang saya itu tidak macam dulu-dulu. Tak ceria lagi. Lebih banyak murungnya. Kalau kita ajak begurau-begurau saja baru dia ketawa," ujar Nalis.
Sebelum jasadnya ditemukan, Khairunisa telah dinyatakan hilang sejak 6 Mei 2019. Sejak saat itu pihak keluarga terus mencari keberadaannya.
Namun sayangnya keluarga harus menerima kenyataan pahit.
Khairunisa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah lima bulan lebih dikabarkan hilang.
Fakta Pembongkaran Makam Khairunisa di Karimun
Polisi membongkar makam Khairunisa di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Teluk Air, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Selasa (26/11/2019) kemarin.
Pembongkaran makam dilakukan untuk mengungkap sebab kematian remaja putri 15 tahun yang dikabarkan hilang sejak Juni 2019 lalu.
Penemuan kerangka manusia di semak tidak jauh dari salah satu hotel di Kelurahan Lubuk Semut, Kecamatan Karimun yang diketahui Khairunisa (15) pertama kali ditemukan oleh Intan saat mencari kayu Jumat (25/10/2019).
Meski masih diselidiki pihak kepolisian, namun keluarga yakin penemuan kerangka manusia itu merupakan Khairunisa.
Berikut fakta terkait pembongkaran makam yang dilakukan tim untuk Anda.
• Misteri Kematian Khairunisa Belum Terungkap, Emak-emak Ini Datangi Mapolres Karimun
1. Berlangsung Tertutup
Pemeriksaan terhadap jenazah Khairunisa yang tinggal tulang-belulang dilaksanakan secara tertutup.
Di sekeliling makam ditutupi menggunakan terpal berwarna biru. Di atas makam juga dipasangi tenda.
Selain itu polisi juga menutup areal pemeriksaan dengan garis polisi agar tidak ada yang mengganggu jalannya pemeriksaan.
Di lokasi terlihat Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Herie Pramono dan anggotanya.
Terlihat Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Kepri, Dokter Iptu Leo bersama sejumlah anggota timnya.
Pihak keluarga dan sejumlah masyarakat juga berada di lokasi.
"Yang tidak berkepentingan mohon agat barada di garis batas, dan mohon untuk tidak memfoto," kata Herie.
• Perempuan Bangsa Beri Dukungan Polisi, Ungkap Misteri Kematian Remaja Khairunisa di Karimun
Keluarga berkeyakinan karena terdapat barang, salah satunya pakaian yang membalut kerangka itu.
Dugaan sementara polisi, penemuan kerangka manusia itu meninggal karena bunuh diri.
Polisi pun setidaknya sudah meminta keterangan tiga orang saksi.
Mereka adalah Intan yang pertama kali menemukan jenazah Khairunisa, Hasparnah (18) kakak kandung Khairunisa dan Siti Rahana (40) ibu kandung Khairunisa.
Dari keterangan kakak korban kepada polisi, ia melihat Nisa pergi sendiri keluar rumah menggunakan sepeda motor matik sambil membawa tas kecil warna abu-abu.
Sejak saat itu, keluarga tidak lagi mendengar kabar darinya. Bahkan pihak keluarga telah menyebarkan berita hilangnya Khairunisa.
2. Disaksikan Sang Ayah
Keluarga Khairunisa terlihat berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Teluk Air, Kecamatan Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Salah satu yang hadir yakni ayah Khairunisa, Herianto.
Tak banyak yang disampaikan Herianto. Ia mengatakan pihak keluarga ikhlas dengan dibongkarnya makam Khairunisa.
Bahkan Ia berharap dengan proses pemeriksaan hingga penggalian makam itu, kepolisian dapat mengungkap misteri kematian putri perempuannya itu.
"Mudah-mudahan tidak sia-sia. Kami ikhlas jika dengan cara ini bisa mengungkapkan kebenaran," ungkapnya dengan lirih.
Disampaikan Herianto pihak keluarga telah menyerahkan semuanya kepada aparat kepolisian.
• Usai Bom Bunuh Diri, Polres Karimun Perketat Akses Masuk&Kenakan; Rompi Anti Peluru
Apabila Khairunisa menjadi korban pembunuhan, Herianto berharap agar pelakunya segera terungkap.
"Kami sudah serahkan kepada yang berwajib. Jika memang dengan cara ini, maka segeralah terungkap pelakunya," kata Herianto.
Sebelumnya Herianto sendiri yang turun ke liang lahat menguburkan yang menjadi tempat peristirahatan terakhir putrinya Jumat (25/10/2019) petang lalu.
Raut kesedihan tergambar di wajah pihak keluarga yang hadir, beberapa diantaranya tak kuasa menahan isak tangis dan air mata termasuk Herianto yang datang dari Malaysia.
Prosesi pemakaman berakhir tepat ketika adzan magrib berkumandang.
Pihak keluarga masih penasaran akan penyebab kematian Khairunisa.
Dimana remaja perempuan kelahiran 21 Agustus 2003 tersebut ditemukan meninggal dunia oleh warga di semak-semak yang tak jauh dari salah satu hotel, Kelurahan Lubuk Semut, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Jumat pagi.
Saat ditemukan kondisi Khairunisa saat sudah tinggal tulang-belulang. Warga Teluk Air ini dikabarkan hilang sejak bulan Juni 2019 lalu.
3. Berlangsung Selama Dua Jam
Proses autopsi jenazah Khairunisa (15) berlangsung sekitar dua jam.
Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Kepri memulai proses autopsi sekitar pukul sembilan pagi Selasa (26/11/2019).
Proses autopsi yang dilakukan oleh empat orang Tim Biddokkes Polda Kepri dan dibantu anggota Satreskrim Polres Karimun itu selesai sekitar pukul 11 siang.
Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Herie Pramono mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk mencari titik terang kasus kematian Khairunisa.
"Hari ini dilaksanakan pemeriksaan metode antropologi. Apabila Tim Biddokkes Polda Kepri membutuhkan tes DNA, maka akan dilakukan pembanding dari tengkorak atau tulang untuk diperiksa," kata Herie.
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil dari pemeriksaan dari Tim Biddokkes Polda Kepri.
4. Permintaan Keluarga
Proses pembongkaran makam dan autopsi jenazah Khairunisa merupakan permintaan dan atas izin pihak keluarga.
Ini berdasarkan pernyataan Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Herie Pramono.
Herie pun masih menunggu hasil dari Tim Biddokkes.
Ayah Khairunisa, Herianto sebelumnya berharap dengan proses pemeriksaan hingga penggalian makam yang dilakukan, kepolisian dapat mengungkap misteri kematian putri perempuannya itu.
"Mudah-mudahan tidak sia-sia. Kami ikhlas jika dengan cara ini bisa mengungkapkan kebenaran," ungkapnya dengan lirih.
• Makam Dibongkar, Ayah Khairunisa: Kami ikhlas jika cara ini bisa mengungkapkan kebenaran
Pihak keluarga telah menyerahkan semuanya kepada aparat kepolisian.
Apabila Khairunisa menjadi korban pembunuhan, Herianto berharap agar pelakunya segera terungkap.
"Kami sudah serahkan kepada yang berwajib. Jika memang dengan cara ini, maka segeralah terungkap pelakunya," kata Herianto.
5. Tim ambil sampel tulang
Tim DVI Biddokkes Polda Kepri mengambil sampel tulang di makam Khairunisa di TPU Teluk Air, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri Selasa (26/11/2019) siang.
Dokter forensik Polda Kepri, Iptu dr Leonardo merasa proses autopsi yang dilaksanakan telah cukup.
Autopsi dilakukan untuk mencari titik terang dalam memastikan identitas jenazah serta penyebab dari kematiannya.
Pihaknya melakukan indentifikasi personal dan autopsi terhadap sisa tubuh Khairunisa.
"Kami tinggal mengolah data dengan standar-standar yang ada. Sisa dari tubuhnya kan tinggal tulang. Yang diambil tulangnya," jelas dokter yang juga bertugas di Urkes Polresta Barelang itu.
Meski sudah melakukan autopsi, pihaknya belum dapat mengambil kesimpulan. Hasil autopsi, menurutnya akan disampaikan ke penyidik Satreskrim Polres Karimun yang menangani kasus ini.
Menurutnya, ada hal-hal rahasia yang membatasi penyampaian mengenai hal ini kepada publik.
"Kami bersama tim mencari sebanyak-banyaknya bukti. Yang kami dapatkan disampaikan ke penyidik. Sebenarnya bisa disimpulkan. Tapi ada rahasia kedokteran dan rahasia penyidikan.
Sementara, kesimpulan-kesimpulan kami keep dan sampaikan ke penyidik. Jika kasus sudah terang dan jelas pasti penyidik akan sampaikan," ucapnya.
Melihat Nilai Khairunisa di Ijazah, Kepsek: Anaknya Memang Pintar
Khairunisa terakhir bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Islamiah Yaspika.
Ia diketahui belum lama menyelesaikan Ujian Nasional tingkat SMP.
Secarik ijazah tanda kelulusan yang dikeluarkan Kementerian Agama bernomor 016/MTs.32.02.109/PP.01.1/2019 milik Khairunisa masih disimpan oleh pihak sekolah.
Dari nilai terakhirnya, Khairunisa tergolong anak yang pintar. Tidak ada nilai yang dibawah 70. Itupun hanya beberapa mata pelajaran saja yang bernilai 70 an.
Pada mata pelajaran Bahasa Arab Ia memperoleh nilai 87, tulisan Arab-Melayu 87, Alquran-Hadits 84 dan nilai Akidah-Akhlaknya 84.
Selain itu dari empat mata pelajaran yang masuk ke Ujian Nasional Khairunisa memperoleh nilai rata-rata Khairunnisa sebesar 49,9.
"Bahasa Indonesia paling tinggi, dapat 84.0," kata Kepala Sekolah MTs Yaspika Karimun, Nurbit Siman.
Selama bersekolah di MTs Yaspika Karimun, Khairunisa selalu masuk ranking 10 besar. Ia juga dikenal pintar membaca Alquran dengan morotal atau bacaan yang indah.
"Murotalnya menurut saya indah," tutur Nurbit.
Saat ini polisi masih melakukan penelusuran terkait penyebab kematian Khairunisa yang ditemukan telah menjadi tupang-belulang di semak-semak kawasan Coastal Area, Kelurahan Lubuk Semut, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), tanggal 25 Oktober 2019 itu.
(tribunbatam.id/Elhadif Putra)