Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dermawati mendatangi Mapolsek Nongsa. Wanita ini datang ke kantor polisi bukan untuk membuat laporan kriminal.
Sambil membawa sejumlah dokumen seperti KTP dan Kartu Keluarga, ia berniat untuk mengadopsi bayi perempuang yang ditemukan di sekitar Kampung Kelembak, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Wanita pindahan dari Jakarta ini mengaku, dirinya sangat menginginkan hak atas pengasuhan bayi itu dikarenakan beberapa alasan.
"Untuk pernikahan saya yang kedua ini, saya belum dianugerahi anak oleh Yang Maha Kuasa," ujar Dermawati kepada TribunBatam.id, Minggu (13/9/2020).
Pada pernikahan pertamanya, Dermawati diketahui telah memiliki seorang anak semata wayang yang kini telah berusia 14 tahun.
Namun sayang, pernikahan pertamanya itu kandas sekira 10 tahun lalu.
"Anak pertama saya itu ikut ayahnya di Medan. Jadi saya ingin betul merawat bayi itu untuk saya besarkan sebagai anak sendiri," katanya lagi.
Tak hanya Dermawati, bayi perempuan malang itu juga diminati oleh beberapa calon orangtua angkat lainnya.
Antusias warga untuk mengangkatnya sebagai anak adalah hal wajar. Selain prihatin dan kasihan dengan keadaan bayi, beberapa dari mereka ingin agar bayi tersebut tumbuh dan mendapatkan haknya sebagai anak.
Apalagi, banyak dari warga mengaku geram dengan tindakan orangtua bayi yang dianggap di luar batas wajar seorang manusia normal.
• Polisi Buru Pelaku Pembuang Bayi di Sambau Nongsa Batam hingga Sikap KPPAD Kepri
• Ini Alur Adopsi Bayi Penjelasan KPPAD Kepri, Bayi Perempuan Dibuang di Kampung Kelembak Nongsa Batam
Simpati warga terhadap bayi perempuan yang ditemukan di sekitar Kampung Kelembak, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepri, terus bermunculan.
Beberapa dari warga bahkan ada yang berniat mengadopsi bayi yang ditemukan Kamis (10/9) serta masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Kepri itu.
Kapolsek Nongsa, AKP I Made Putra mengatakan, setidaknya sudah ada 10 orang yang berkomunikasi dengan Polsek Nongsa untuk mengadopsi bayi yang baru berumur tiga hari tersebut.
"Sudah banyak yang ingin mengdopsi bayi itu. KKarena Kadinsos Batam masih menjalani perawatan karena terkonfirmasi Covid-19, untuk sementara kami yang membantu mengumpulkan data-data orang yang ingin mengadopsi," ujarnya, Minggu (13/9/2020).