Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Warga Kecamatan Sagulung dibuat pusing dengan stok gas elpiji 3 kilogram.
Tidak tahu dimana masalahnya, mereka menilai distribusi mobil dari penyalur gas elpiji tidak pernah terlambat.
Pertamina menyebut tidak ada pengurangan stok gas elpiji 3 kilogram.
Pemilik pangkalan gas tiga kilogram di Kaveling Melati, Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Ibrahim menjelaskan, sulitnya warga mencari gas elpiji 3 kilogram sudah terjadi dua minggu terakhir.
Dia mengatakan dua minggu terakhir ini, begitu gas masuk dari agen, hanya bisa bertahan beberapa jam saja.
"Paling lama dua hari, sudah langsung habis," kata Ibrahim, Jumat (2/10/2020).
Dia juga mengatakan selama ini tidak ada permasalahan mengenai gas.
Ibrahim, mengatakan untuk di pangkalannya sekali dua hari pasokan gas elpiji 3 kilogram masuk, yakni setiap Rabu dan Kamis.
"Tapi begitu sampai gas dari agen, sudah langsung banyak warga yang datang," kata Ibrahim.
Warga Sagulung Keluhkan Stok Gas Elpiji 3 Kg
Warga Kecmatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri kesulitan untuk mendapat gas elpiji tiga kilogram.
Stok gas di pangkalan rata-rata sudah habis. Bahkan begitu gas masuk ke pangkalan, warga sudah antre untuk mengambil gas.
Seperti yang dialami oleh warga Mandalay Sagulung, Lusi.
Sejak pagi ia mencari gas yang sejatinya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, baru siang hari ia mendapat gas untuk keperluannya memasak.
"Itupun dapatnya dari pengecer, karena dipangkalan gas sudah kosong.
• Warga Sagulung Sulit Dapat Gas Elpiji 3 Kilogram, Begitu Stok Datang, Langsung Habis
• Pertamina Klaim Stok Gas Elpiji Cukup untuk Pelaku UMKM Kepri, Tegaskan Tak ada Pemotongan
Untuk daerah Mandalay, ada tiga pangkalan gas, semuanya kosong," kata Lusi, Jumat (2/10/2020).
Dia juga mengatakan dirinya memerlukan gas untuk masak di rumah, bukan untuk usaha.
Di tempat terpisah Ida, warga lainnya juga mengaku sering mengalami kesulitan mencari gas tiga kilogram.
Bahkan yang parahnya, warga sudah lebih dulu mengantre sebelum stok gas datang.
"Di sini memang seperti itu, begitu gas datang langsung habis, tidak tahu siapa yang mengambilnya," ucapnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Gustian Riau, menegaskan jika ada pangkalan yang bermain maka izinnya akan dicabut.
Bahkan Disperindag juga ingatkan pemilik pangkalan agar meyalurkan gas sesuai dengan fungsinya.
"Kalau ada pangkalan yang menyalurkan gas ke yang bukan fungsinya bisa laporkan ke kami," kata Gustian Riau.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang)