Sugito menuturkan, Direktur Tahanan Titipan (Dirtahti) ataupun Wakil Dirtahti seperti takut untuk mengambil tindakan.
Selain itu, dia melanjutkan, ruang tahanan yang ditempati Rizieq Shihab merupakan sel isolasi, sehingga membuatnya kesulitan untuk berkomunikasi dengan tahanan lainnya.
Termasuk petugas kepolisian yang berjaga.
Baca juga: FAKTA Sidang Praperadilan Rizieq Shihab, Kuasa Hukum: Justru Polisi TNI yang Mengamankan Acara Itu
Baca juga: Jenderal TNI Ini Terang-terangan Sarankan FPI jadi Parpol: Usung Rizieq Shihab jadi Capres
Baca juga: Habib Rizieq Shihab Tak Bisa Mengelak Ketika Polisi Berikan Bukti Himbauan Keramaian Lewat Youtube
Karena itu membuat Rizieq kesulitan mendapatkan perawatan pertama saat diketahui tengah jatuh sakit.
"Itu sel yang ditempati beliau sel isolasi.
Tahanan lain juga enggak bisa bantu.
Enggak bisa komunikasi, seperti terisolasi," ucap Sugito.
Tak hanya itu, pihak keluarga juga tidak bisa menjenguk Rizieq Shihab di tahanan.
"Kalau pihak kepolisian datang, tapi enggak ada kepentingan, enggak bisa," ujarnya.
Lebih lanjut, Sugito mengatakan, pihaknya mengeluhkan birokrasi di Rutan Polda Metro Jaya yang dinilainya sangat berbelit-belit bagi kliennya.
Baca juga: Beda Keterangan FPI Vs Polisi Penembakan 6 Pengawal Rizieq Shihab, Komnas HAM Temukan Rekaman CCTV!
Baca juga: Pengadilan Batalkan SP3 Habib Rizieq Shihab, Kasus Chat Mesum HRS-Firza Husein Kembali Dilanjutkan?
Baca juga: TERUNGKAP Instruksi Rizieq Shihab Usai Pemerintah Bubarkan FPI, Brimob & TNI Datangi Petamburan
Ini terjadi ketika Rizieq Shihab ingin memanggil dokter guna mendapatkan perawatan intensif.
Tim dokter dari Polda Metro Jaya pun tak menyediakan oksigen untuk kliennya yang saat itu sesak napas.
"Mau manggil dokter susah sekali.
Sampai akhirnya dokter dari rumah sakit Polda datang, tapi enggak bawa oksigen.
Akhirnya oksigen dibawakan oleh keluarga dari Petamburan," kata Sugito.