BATAM TERKINI

Walikota Batam Soal Kisruh PPDB, Tegaskan Tak Ada Peserta Didik Putus Sekolah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Walikota Batam Muhammad Rudi menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Galang Baru dan Kelurahan Pulau Abang, Galang, Senin (31/1/2022). Walikota memastikan semua calon peserta didik PPDB Batam bakal mendapat sekolah.

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Keluhan orangtua calon peserta didik pada Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB sampai ke telinga Walikota Batam, Muhammad Rudi.

Sejumlah orangtua calon pelajar PPDB Batam ini sebelumnya mengeluhkan anak mereka yang tidak tertampung di sekolah tujuan.

Sementara calon peserta didik PPDB Batam yang tidak tertampung berada dekat dengan sekolah tujuan mereka.

Walikota Batam Muhammad Rudi memastikan jika semua yang tidak lolos dalam seleksi PPDB Batam pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri bisa mendapatkan sekolah.

Sementara mengenai orangtua calon pelajar tingkat SMA/sederajat yang tidak lolos seleksi PPDB Batam, Muhammad Rudi menginstruksikan Pemerintah Kota Batam akan meneruskan kepada Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina untuk disampaikan kepada Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.

Baca juga: PPDB SMA di Batam Diwarnai Protes Orangtua, Ini Sikap Ketua Komisi IV DPRD Kepri

"Kemarin mereka ke kantor dan menyampaikan masalahnya. Saya berharap ada jalan dan solusi bagi 80 calon peserta didik tersebut. Nanti akan disampaikan juga kepada Disdik Kepri, bahwa di Batam ini ada juga pelajar yang tidak diterima, tentu kita berharap solusinya," kata Muhammad Rudi, Rabu (6/7/2022).

Ia mengakui, pertemuan dengan orangtua ini masih akan berlangsung.

Ia juga memastikan anak-anak bisa mendapat hak pendidikan serta tidak ada yang putus sekolah.

"Semalam saya sudah jumpa dengan orangtua calon pelajar. Saya sampaikan semua akan ditampung dengan cara penambahan siswa per kelas hingga belajar dua sif," ujar Rudi, Rabu (6/7/2022)

Dalam hal ini, Muhammad Rudi menyampaikan kepada orangtua calon peserta didik, dalam menambah atau meningkatkan jumlah siswa per kelas.

Atau menambah ruang kelas baru harus memperhatikan beberapa hal.

Pertama kemampuan ruang kelas, kedua ketersediaan tenaga guru.

Pihaknya tidak boleh memaksakan semua siswa yang tidak lulus di satu sekolah untuk ditampung semua.

Penambahan jumlah siswa juga tidak boleh dipaksakan.

Karena hal ini bisa mengganggu proses belajar dan mengajar.

Baca juga: Orangtua Calon Siswa Datang Lagi ke SMA Negeri 3, Kumpul Berkas Seleksi PPDB Batam

"Jadi akan diatur oleh Disdik dan sekolah. Pelajar tetap bisa bersekolah di sekolah negeri. Nanti akan didistribusikan pelajar ini ke sekolah yang masih bisa menampung peserta didik. Karena kalau semua dipaksakan, tidak baik dampaknya terhadap pendidikan," ujarnya.

Pelajar yang sudah diterima di satu sekolah, diminta untuk tetap memilih sekolah tersebut.

Sedangkan sisanya ini yang akan diselesaikan.

Berdasarkan laporan yang diterima siswa yang melamar di sekolah A malah diterima di sekolah B.

"Kalau kasusnya seperti ini, saya minta teruskan saja belajarnya di sekolah yang sudah menerima siswa tersebut. Kalau harus memaksa ke sekolah A juga tentu tidak bisa. Sebab keterbatasan daya tampung tadi," kata Rudi.

Ia bersyukur setelah bertemu dengan orangtua calon pelajar, perlahan persoalan siswa yang tidak lolos seleksi terselesaikan.

Menurutnya, masalah ini hanya perlu dibicarakan. Sehingga ada titik terang untuk penyelesaiannya.

ORANGTUA Datangi SMAN 3 Batam LAGI

Sejumlah orangtua calon siswa yang anaknya tidak lolos masuk SMA Negeri 3 Batam berkumpul kembali di depan sekolah, Rabu (6/7/2022).

Pertemuan ini untuk menindaklanjuti pertemuan sebelumnya, Selasa (5/7/2022) lalu.

Pantauan TRIBUNBATAM.id, orangtua calon siswa ini telah berkumpul sejak pukul 08.00 WIB.

Mereka tampak mengumpulkan data-data anak yang tidak masuk seleksi PPDB SMA Negeri 3 baik jalur zonasi, afirmasi dan prestasi.

Adapun data yang dikumpulkan adalah nama anak peserta didik dan nomor pendaftaran di SMA Negeri 3.

Baca juga: Kisruh PPDB Batam, Ida Bingung Anaknya Tak Diterima Masuk SMAN 1 Batam

Dikumpulkan kepada lima orang perwakilan dari 80 peserta didik yang tidak masuk.

Setelah terkumpul, kelima orang perwakilan mengantarkan data-datanya kepada Perwakilan Pemerintah Kota (Pemko) Batam.

Yaitu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemko Batam, Yusfa Hendri.

"Tadi kami udah serahin berkas sama perwakilan dari kami. Mereka udah pergi," ujar Seorang Wali Murid, Dewi kepada TRIBUNBATAM.id, Rabu (6/7/2022).

Ia berharap usaha 80 orangtua peserta didik ini bisa membuahkan hasil, yakni Wali Kota Batam, Muhammad Rudi bisa menolong mereka untuk masuk ke SMA Negeri 3 Batam.

"Anak saya belum terdaftar di mana-mana. Padahal sekarang udah momen daftar ulang," kata Dewi.

Pada, Selasa (5/7/2022), sebanyak 80 orangtua calon siswa yang tidak diterima di SMAN 3 Batam mendatangi kantor Wali Kota Batam.

Kedatangan disambut Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemko Batam, Yusfa Hendri.

Dalam aksi ini, ia mengarahkan orangtua agar mencantumkan nama anak, alamat, nomor handphone dan bukti nomor pendaftaran.

Ia juga meminta satu atau dua orang perwakilan dari orangtua siswa agar bisa ditindaklanjuti.

Baca juga: Demo PPDB Batam, Orangtua Siswa Datangi Kantor Walikota usai dari SMA 3

Yusfa menuturkan usai menerima keluhan mereka, total anak yang tidak lolos seleksi berdasarkan data adalah 80 orang.

Kedatangan orangtua ini guna meminta bantuan, karena anak mereka tidak lolos seleksi PPDB di SMAN 3 Batam.

Menurutnya, walaupun wewenang PPDB tingkat SMA berada di bawah Pemerintah Provinsi Kepri, pihaknya akan berupaya melanjutkan laporan dan aksi orangtua kepada Wali Kota Batam, Wakil Gubernur, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri.

Setelah berdialog dengan orangtua, mantan Kepala Dinas Perhubungan Batam ini menyebutkan beberapa alasan anak mereka tidak diterima.

Salah satunya karena zonasi atau tempat tinggal mereka, dan ada juga karena persoalan alamat mereka yang bukan menggunakan KTP Batam.

"Jadi nanti akan kami bantu untuk pengurusan surat pindah atau yang dibutuhkan. Selanjutnya keputusan terkait nasib puluhan orangtua ini akan disampaikan kepada pimpinan," ujarnya.

Yusfa mengungkapkan sebagian anak sudah diterima di sekolah lain seperti SMAN 15 Batubesar, SMAN 21 Punggur, namun karena jarak rumah mereka cukup jauh, orangtua ini meminta agar anaknya tetap diterima di SMAN 3 Batam.(TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Berita Tentang Batam

Berita Terkini