PEMBUNUHAN JANDA ANAK TIGA DI NATUNA

Kronologi dan Motif Pembunuhan Janda Anak Tiga di Natuna Tewas Dalam Kontrakan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBUNUHAN DI NATUNA - Tersangka AM pelaku pembunuhan janda tiga anak di Natuna di Polres Natuna, Rabu (15/1/2025). Polisi mengungkap kronologi dan motif dari pembunuhan di Natuna itu.

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Penyidik Polres Natuna mengungkap motif dan kronologi pembunuhan janda anak tiga yang ditemukan tewas dalam kontrakannya di Air Kolek, Selasa (7/1/2025).

Setelah serangkaian penyelidikan, polisi menetapkan seorang pria berinisial Am (32) sebagai tersangka pembunuhan janda anak tiga di Natuna itu.

Tersangka pembunuhan janda anak tiga di Natuna berprofesi sebagai kurir di salah satu jasa pengantaran makanan dan barang di Ranai, ibu kota Kabupaten Natuna.

Kapolres Natuna melalui Kasat Reskrim Polres Natuna, AKP Apridony mengungkap awal peristiwa ini berawal dari laporan penemuan mayat. 

Awalnya, kejadian tersebut hanya sebatas laporkan gangguan, bahwa telah ditemukan mayat wanita.

Baca juga: Breaking News, Polres Natuna Ungkap Tersangka Pembunuhan Janda Anak Tiga Tewas Dalam Kontrakan

Namun, hasil pemeriksaan dokter terhadap jenazah mengindikasikan adanya kejanggalan, sehingga penyelidikan mendalam dilakukan.

Berdasarkan rekaman CCTv di lokasi, polisi mendapati seseorang mengendarai sepeda motor dan memasuki kontrakan korban pada pukul 03.30 WIB.

"Setelah berada di dalam selama satu jam, ia keluar. Bukti ini juga didukung dengan teknologi IT serta menjadi kunci dalam mengungkap pelaku," ujar Apridony saat konferensi pers di Mapolres Natuna, Rabu (15/1/2025).

Titik terang muncul pada 9 Januari 2025, ketika polisi menangkap tersangka di tempat kerjanya di kawasan Ranai sekira pukul 19.30 WIB.

Tersangka Am mengaku membawa handphone milik korban yang tidak ditemukan di tempat kejadian. 

Baca juga: Kronologi Penangkapan Terduga Pelaku Kasus Tewasnya Janda Anak Tiga di Natuna Kepri

Dari pengakuannya itu, terungkap rencana jahat yang dilakukan dengan keji.

Tersangka pembunuhan di Natuna itu mengaku mengenal korban melalui aplikasi Michat.

Dalam aplikasi itu, korban menggunakan inisial B dan menawarkan jasa layanan tertentu.

"Tersangka yang sedang duduk di tempat kerjanya malam itu, mencoba mendaftar aplikasi tersebut untuk mencari pasangan guna memenuhi hasrat seksualnya," ungkap AKP Apridony.

Setelah berkomunikasi, pelaku dan korban sepakat bertemu dengan tarif Rp300 ribu.

Halaman
123

Berita Terkini