TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Kamis (20/3/2025) jadi hari yang tak terlupakan bagi Bobby, warga Desa Tarempa Timur, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Sebab rumah tempat ia berteduh dari panas dan hujan roboh ke laut setelah dihantam cuaca ekstrem.
Saat ditemui pukul 11.00 WIB, Bobby duduk di pelataran lantai papan rumah tetangganya.
Tubuh pria itu seolah kaku, kulit telapak tangannya masih keriput, bibirnya pucat putih bergetar, mirip orang yang habis bermandikan air es.
Kaos biru dongker dengan celana panjang hitam yang membalut tubuhnya juga terus meneteskan air.
Baca juga: Rumah Warga Anambas Roboh ke Laut Imbas Cuaca Ekstrem, Bobby Syok Lihat Rumahnya Ambruk
Bulan puasa memasuki hari ke 20, Bobby pasrah menarik panjang hisapan batang rokok ditangannya sambil sesekali melamun.
Di luar, sejumlah warga masih tampak ramai hilir mudik, tak peduli hujaman gerimis disertai angin kencang melanda.
Di tengah keramaian di pelantar beton RT 02 RW 02 Air Buding, Desa Tarempa Timur itu, Tim TRC BPBD, Damkar dan personil Polsek Siantan masih sibuk mengevakuasi barang-barang dan perabotan rumah tangga.
Tumpukan pakaian basah, kulkas, mesin cuci, TV LED dan lain sebagainya yang tenggelam di dalam laut diangkut ke atas mobil pickup Damkar.
Perlahan suara parau Bobby mulai bercerita mengenang peristiwa nahas yang menimpa rumah tempatnya berlindung roboh ke dalam laut.
Baca juga: Breaking News, Rumah Warga Anambas Roboh ke Laut Setelah Dihantam Cuaca Buruk
Menurut pria yang bekerja di Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Anambas itu, peristiwa rumahnya roboh berlansung begitu cepat.
Ia sendiri awalnya tak menaruh rasa curiga terhadap kondisi rumahnya saat hujan deras disertai angin kencang dan gelombang tinggi berlansung pagi itu.
Saat detik-detik insiden itu terjadi, Bobby masih terbaring di kasur kamarnya. Sementara isteri dan ketiga anaknya yang masih kecil-kecil sudah beraktivitas di dalam rumah.
Namun di tengah tidurnya itu, Bobby seketika terperanjat karena mendengar suara hantaman gelombang dan getaran hebat bangunan rumah.
"Pagi itu saya masih tidur lalu tersadar tiba-tiba rumah itu macam ada suara gempa dan getaraan beerrrrhh gitu. Saya lansung lari mencari isteri dan anak-anak," ucapnya kepada TribunBatam.id.
Di tengah situasi mencekam itu, ayah tiga anak ini ekstra cepat mengeluarkan isteri dan ketiga anaknya dari dalam rumah.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, ASDP Batam Tunda Keberangkatan KMP Bahtera Nusantara 01
Saat proses penyelamatan anak dan isterinya, posisi rumah sudah dalam kondisi miring akibat patahan sejumlah tiang yang dihantam gelombang.
"Yang ada dalam pikiran saya yang pertama itu hanya menyelamatkan isteri dan ketiga anak. Anak saya paling kecil usia tiga tahun, masih balita," ungkapnya dengan nada bicara sendu.
Ia merasa bersyukur dan lega, isteri dan ketiga anaknya selamat dalam peristiwa nahas ini.
Kini mereka, kata Bobby, sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman di rumah kakak iparnya.
"Hanya rumah beserta barang-barang dan perabotan rumah tangga yang habis tenggelam. Saya gak sempat selamatkan. Kulkas, mesin cuci, TV semuanya habis terendam. Ini beruntung surat dan dokumen penting bisa saya selamatkan," terangnya.
Baca juga: DPRD Kepri Setujui Pembentukan Natuna Anambas, Bupati dan Wakil Bupati Anambas Kompak Mendukung
Bobby yang sudah menempati rumahnya selama 4 tahun itu, mengaku jika kondisi rumahnya kokoh dan tidak ada yang lapuk.
Ia menilai, penyebab rumahnya roboh murni akibat hantaman gelombang dan angin kencang.
"Tiang-tiangnya juga gak ada yang lapuk bang, masih kuat semua. Kalau taksiaran kerugian lebih dari Rp 80 juta lah," timpalnya.
Kini untuk sementara waktu, ia bersama istri dan ketiga anaknya akan menumpang tinggal di rumah kakak iparnya sambil rumahnya kembali dapat dibangun.
"Sementara di sana dulu bang, sampai bisa perbaiki lagi rumahnya," pungkas Bobby. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News