Kesbangpol Kepri
Kaban Kesbangpol Kepri Ungkap Data Densus 88 Anak Terpapar Paham Radikal, Minta Perketat Pengawasan
Kabankesbangpol Kepri, Drs Muhammad Iksan, M.Si mengungkap data Densus 88 terkait jumlah anak yang terpapar paham radikal yang cenderung meningkat.
Penulis: Renhard Patrecia Sibagariang | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kepulauan Riau Drs. Muhamad Iksan, M.Si meminta semua pihak lebih ekstra mengawasi anak mereka.
Sebab Data Detasemen Khusus 88 Antiteror mengungkap meningkatnya jumlah anak yang terpapar paham radikal akibat perekrutan kelompok teror melalui media daring, termasuk game online.
Jumlahnya melonjak signifikan pada tahun ini dengan 110 anak yang usianya antara 10-18 tahun.
Saat ini yang terindikasi yang tersebar lebih dari 23 Provinsi di Indonesia.
Data itu Kepala Kesbangpol Kepri sampaikan saat Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Kapasitas Kepengurusan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Kepulauan Riau di Asrama Haji Provinsi Kepri di Kota Tanjungpinang, Jumat (21/11/2025).
"Ada tren yang tidak biasa. Ini menunjukan ada proses yang sangat masif sekali rekrutmen yang dilakukan melalui media media sosial (medsos)," ucapnya.
Pola penyebarannya dengan Propaganda awal disebar lewat platform terbuka seperti Facebook, Instagram, dan game online.
“Platform umum ini akan menyebarkan dulu visi-visi utopia yang mungkin bagi anak-anak bisa mewadahi fantasi mereka sehingga mereka tertarik,” ucapnya dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id.
Menurutnya, anak-anak dibuat untuk tertarik dulu kemudian mengikuti grup.
Selanjutnya diarahkan kepada grup yang lebih privat.
Di situlah proses-proses indoktrinasi berlangsung.
Iksan menambahkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi anak untuk terjerumus.
Sejumlah faktor itu di antaranya mengalami Bullying, broken home, kurang perhatian keluarga, pencarian identitas diri, marginalisasi sosial, minimnya literasi digital dan kurangnya pemahaman agama.”
Iksan melanjutkan untuk di Batam ada seorang siswa SMA di tangkap polisi diduga terdeteksi terafiliasi dengan jaringan terorisme/kriminal yang ditautkan lewat device android miliknya.
Baca juga: Siswa SMA Batam Ditangkap Tim Cyber Polda Kepri, Diduga Terafiliasi Jaringan Kriminal
Hingga sekarang polisi sedang mendalami kasus itu.
Kondisi ini tentunya sungguh memprihatinkan.
Kewaspadaan Dini untuk Cegah Dini harus segera dilakukan.
Peran Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat sangat penting untuk melakukan upaya-upaya untuk mencegah agar generasi muda khususnya pelajar tidak terpapar oleh paham Radikalisme dan terorisme.
Hal ini tentunya perlu kita waspadai bersama. Ini juga menjadi Kerja Kolaboratif semua pihak baik itu Pemerintah, TNI/Polri, Sekolah, Kampus, Ormas, Forum-Forum dan yang Paling penting adalah orang tua yang secara langsung dapat mengawasi anak dalam penggunaan gadget/mediq sosial. (*)
| Wadah Dialog Ormas, Rembuk Pancasila Seri ke-3 Digelar di Karimun |
|
|---|
| Pelajar SMAN 1 Karimun Antusias Ikuti Sosialisasi Penguatan Ideologi Pancasila |
|
|---|
| Visitasi dan Monev Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025 di PPID |
|
|---|
| Kesbangpol Kepri Hadiri Rakor dan Sambut Pemulangan PMI Non Prosdural |
|
|---|
| Badan Kesbangpol Kepri Dampingi Badan Keamanan Laut Republik Indonesia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/terorisme-radikalisme1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.