KAPAL TERBAKAR DI BATAM

Belajar dari Tragedi, Pekerja PT ASL Batam Minta Keselamatan dan Upah Jadi Prioritas

Pekerja PT ASL Batam harapkan perlindungan kerja yang lebih layak dan gaji yang sesuai risiko kerja usai tragedi yang menewaskan 13 rekannya

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
PT ASL - Perusahaan Galangan kapal PT ASL Shipyard Indonesia, Tanjunguncang, Batuaji, Kota Batam. Pekerja harapkan perlindungan kerja yang lebih layak dan upah sesuai risiko kerja 

 

"Terkait hal itu kami akan mengecek lagi dan memastikan ke subkon-subkon," ujar Audrei belum lama ini.

Soal tuntutan buruh bahwa pekerja subkontraktor diangkat menjadi karyawan PT ASL, manajemen menjelaskan bahwa tidak semua pekerja bisa dipindahkan langsung, tergantung jenis pekerjaan dan kebutuhan keahlian.

"Kita lihat dulu bagian pekerjaan apa yang bisa kita pindahkan. Yang tidak memerlukan skill mungkin bisa beberapa, tapi kalau yang perlu skill khusus dari subkon mungkin itu tidak bisa. Mungkin bisa diperketat subkonnya sendiri yang perlu skill membutuhkan lisensi," kata Audrie.

Ia menegaskan bahwa perusahaan akan memperketat pengawasan terhadap subkontraktor yang menangani pekerjaan khusus, termasuk memastikan standar keselamatan, kepatuhan BPJS, dan kualitas kerja tetap terjaga.

"Kita pastikan mereka menjalankan semua aturan dan standar perusahaan, termasuk keselamatan kerja dan administrasi tenaga kerja," ujarnya.

Menurutnya, setiap pekerja wajib memiliki BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan sebagai syarat bekerja di lingkungan perusahaan.

"Perusahaan juga memastikan seluruh subkontraktor menjalankan kewajiban sesuai aturan, termasuk membayar upah minimal sesuai UMK," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini ada sekitar 3.000 hingga 3.600 pekerja yang terlibat melalui berbagai subkontraktor.

Karena itu, PT ASL Shipyard kini tengah melakukan pemeriksaan dan penertiban internal agar sistem kerja, administrasi tenaga kerja, serta aspek keselamatan berjalan sesuai prosedur.

Di sisi lain, para pekerja berharap ini menjadi awal perubahan di lingkungan galangan kapal tersebut, agar tragedi serupa tak lagi terulang. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Sumber: Tribun Batam
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved