Kemhan Bangun Kapal OPV Tempur Canggih di Batam Perkuat Armada TNI AL, Target Rampung 2028
Kementerian Pertahanan melakukan keel laying kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) ke-3 di galangan Batam
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Ringkasan Berita:
- Kementerian Pertahanan melakukan prosesi keel laying pembangunan kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) ke-3 di PT Noahtu Shipyard, Batam
- Mayjen TNI Rionardo menegaskan kapal ini merupakan investasi strategis untuk memperkuat kekuatan laut nasional serta simbol lahirnya elemen tempur baru TNI AL
- OPV H7117 memiliki panjang 98 meter, kecepatan maksimal 28 knot, dan dilengkapi sistem tempur modern
- Proses pembangunan ditargetkan selesai pada Agustus 2028
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kementerian Pertahanan melakukan keel laying atau peletakan lunas kapal yang menjadi tahap awal pembangunan kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) ke-3 di galangan PT Noahtu Shipyard, Tanjunguncang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, Rabu (19/11/2025).
Kementerian Pertahanan menegaskan, pembangunan kapal OPV ke-3 bukan hanya proyek alutsista, tetapi bagian dari investasi jangka panjang terhadap kekuatan laut nasional.
Hal ini disampaikan Staf Ahli Menhan bidang Sosial, Mayjen TNI Rionardo, saat memimpin prosesi keel laying kapal tersebut di galangan PT Noahtu Shipyard, Tanjung Uncang, Batam.
Dalam sambutannya, Rionardo menekankan peletakan lunas tidak sekadar ritual teknis.
Ia menyebut momen itu sebagai simbol lahirnya kekuatan baru yang akan memperkuat postur TNI Angkatan Laut.
"Hari ini kita bukan hanya meletakkan baja pertama, tetapi juga meletakkan harapan, kehormatan, dan masa depan kekuatan laut Indonesia," ujar Rionardo.
Menurutnya, OPV ke-3 dirancang untuk menjadi elemen strategis dalam menjaga kedaulatan dan kepentingan nasional di laut.
Kapal ini dibangun dengan kemampuan tempur penuh, mulai dari peperangan permukaan, udara, hingga peperangan elektronik.
"Kekuatan laut adalah mandat sejarah bagi bangsa kepulauan. Kapal ini diharapkan memberi efek deterrence yang nyata di tengah dinamika geopolitik yang terus berubah," kata Rionardo.
Ia juga menegaskan, pembangunan kapal di galangan dalam negeri mencerminkan komitmen pemerintah membina industri pertahanan nasional.
Rionardo menyebut pembangunan OPV di PT Noahtu Shipyard sebagai langkah memperkuat kemandirian bangsa dalam teknologi pertahanan.
"Kita tidak hanya membangun kapal, tetapi membangun kapasitas, kepercayaan diri, dan kemandirian industri nasional agar mampu bersaing di tingkat global," tambahnya.
Rionardo berharap pengerjaan kapal dapat berlangsung tepat mutu dan tepat waktu, agar OPV berkemampuan tempur penuh itu segera memperkuat kehadiran TNI AL di seluruh penjuru perairan nusantara.
"Setiap unsur kekuatan yang kita bangun hari ini adalah investasi bagi keamanan generasi yang akan datang," tegasnya.
Dari pihak galangan, Direktur PT Noahtu Shipyard Adi Susanto menyampaikan bahwa OPV berkode H7117 tersebut memiliki panjang 98 meter, lebar 13,5 meter, kecepatan maksimum 28 knot, serta dilengkapi sistem manajemen tempur terintegrasi.
Penyelesaian kapal ditargetkan rampung pada 10 Agustus 2028.
Prosesi keel laying ditandai dengan peletakan koin di bawah blok konstruksi kapal dan penandatanganan berita acara oleh perwakilan Kemhan, TNI AL, serta manajemen galangan.
Kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) H7117 adalah aset tempur permukaan generasi baru yang dibangun oleh PT. Noahtu Shipyard (Batam).
Kapal ini dirancang sebagai platform multi-misi yang mampu menjalankan tugas-tugas tempur utama (OMP) dan peran keamanan non-perang (OMSP) yang vital.
H7117 merupakan kapal dengan dimensi yang berwibawa, memiliki panjang keseluruhan 98,00 meter dan lebar 13,50 meter, menghasilkan bobot penuh (Displacement) mencapai 2.096 ton.
Kapal ini diklasifikasikan di bawah standar ketat Lloyd’s Register, menjamin kualitas konstruksi dan keamanan operasional.
Didukung oleh sistem pendorong berkekuatan tinggi, yaitu 2 x 10.000 kW MAN 20V28/33D STC dengan Controllable Pitch Propeller, OPV ini mampu mencapai kecepatan maksimal kurang lebih 28 Knots dan kecepatan jelajah kurang lebih 20 Knots.
Dengan tangki bahan bakar 398 ton, kapal ini memiliki daya tahan (Endurance) hingga 20 hari pada kecepatan ekonomis.
Hal ini menjadikannya ideal untuk operasi patroli jangka panjang dan pengawasan perairan yang luas. Kapal ini mampu mengakomodasi hingga 132 personel.
Kapal OPV H7117 dilengkapi dengan paket SEWACO yang canggih untuk fungsi Peperangan Anti Kapal Permukaan (AKPA), Anti Udara (PAU), dan Peperangan Elektronika (Pernika).
Kapal ini dipersenjatai dengan 1 x Main Gun 76mm Leonardo SRMF, lalu ada 1 x Twin Gun 40mm Leonardo dan 2 x Auxiliary Gun 20mm Escribano.
Pun ada 2x4 SSM Atmaca Roketsan dan 2 x Decoy Launcher Terma
Selain peran tempur intinya, OPV H7117 merupakan aset penting untuk Operasi Militer Selain Perang (OMSP), termasuk Maritime Interdiction Operation (MIO), Intelijen Maritim, Search and Rescue (SAR), evakuasi medis.
Tak ketinggalan, juga sebagai aset Diplomasi Angkatan Laut, memastikan kehadirannya tidak hanya sebagai alat perang, tetapi juga sebagai alat keamanan dan bantuan kemanusiaan.
(Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)
| Batam, Bintan, Karimun dengan Singapura Kian Mesra, Pemerintah Permudah Investasi Lewat PP & Perpres |
|
|---|
| Propam Polda Kepri Sambangi SMAN 3 Batam, Beri Edukasi Soal Disiplin dan Hukum ke Pelajar |
|
|---|
| Aset Tersangka Korupsi Dermaga Batu Ampar Batam Terdeteksi hingga Papua, Banyak Jadi Agunan |
|
|---|
| Komunitas Ojol Batam Berduka, Rekan Meninggal Saat Bertugas dan Desak Grab Beri Kompensasi |
|
|---|
| Sosok Driver Ojol di Batam yang Meninggal saat Rehat, Ahmad Sholikun Dikenal Pekerja Keras |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/OPV-KE-3-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.