CEMAS Maraknya Info Hoax dan Ujaran Kebencian, Polisi Ini Getol Ceramah dari Masjid ke Masjid

Usai tugas negara dalam menunaikan kewajibannya sebagai anggota polisi, Muhlis selalu ceramah dari masjid ke masjid.

kompas.com
Brigadir Polisi Muhlis, anggota Polsek Polewali. 

TRIBUNBATAM.id, POLEWALI MANDAR – Brigadir Polisi Muhlis, anggota Polsek Polewali baru saja menyelesaikan jam kerjanya sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) sekitar pukul 09.30 Wita kemarin, Jumat (16/3/2018) pagi.

Namun, polisi yang akrab disapa "Pak Ustaz" ini tak lantas pulang ke rumah.

Ia memilih bertahan dulu di kantornya, di Jalan Mabulilling Polewali Mandar, untuk menunggu waktu pelaksanaan shalat Jumat.

Maklum, usai tugas negara dalam menunaikan kewajibannya sebagai anggota polisi, Muhlis juga mendapat jadwal untuk khotbah Jumat di salah satu masjid di Kelurahan Mambulilling.

Setelah itu, usai shalat magrib, pria yang akrab menyebar senyum ini juga mendapat jadwal ceramah di masjid lain di wilayah tugasnya, pada hari yang sama.

Baca: DIKEJAR Polisi, 2 Terduga Curanmor Nekat Masuk ke Dam Mukakuning. Satu Selamat, Satu Lagi Hilang

Baca: Diduga Berunsur Judi, Polda Kepri Tutup Gelper di Kawasan Top 100 Batuaji

Muhlis mengaku kian gencar melakukan dakwah di berbagai masjid karena cemas dengan maraknya berbagai isu kebencian bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Selain itu, rasisme dan perang hoaks juga membuat Muhlis prihatin, terutama karena berpotensi menyulut konflik antar-massa pendukung di tahun penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018.

"Menjelang pilkada banyak isu yang berpotensi menjadi sumber konflik horizontal. Nah, salah satu langkah prefentif yang menurut saya penting dilakukan adalah menyerukan dakwah dari masjid ke masjid," kata Muhlis saat ditemui Kompas.com, Jumat.

Karena cemas dengan berbagai isu SARA, rasisme dan hoaks menjelang pilkada, Brigadir polisi, Muhlis berdakwah dari masjid ke masjid.
Karena cemas dengan berbagai isu SARA, rasisme dan hoaks menjelang pilkada, Brigadir polisi, Muhlis berdakwah dari masjid ke masjid. (KOMPAS.Com)

Keterlibatan Muhlis menjadi juru dakwah yang menyerukan perdamaian di tengah masyarakat bukan lahir tiba-tiba.

Kedua orangtuanya sendiri dikenal sebagai penganut agama yang taat. Tak heran jika setiap Jumat, anggota polisi ini rutin mendapat jadwal untuk membawakan materi khotbah Jumat.

Momen pilkada yang rawan potensi konflik, malah dinilai Muhlis sebagai tantangan dalam menyerukan dakwah dan perdamaian.

Tema anti-kebencian dan waspada terhadap hoaks pun menjadi materi yang sering dia bawakan.

Baca: Jauh-jauh ke Bali Hanya untuk Bobol ATM Nasabah. Aksi Sindikat Internasional dari Turki Terkuak

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved