Bayi Kembar Siam di Bandung: Kami Tidak Malu, Itu Anak Kami Pemberian Tuhan

Siang itu di ruang Neonatologi, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, terdengar suara tangis para bayi yang tengah berada dalam perawatan

Editor: Mairi Nandarson
KOMPAS.com/AGIE PERMADI
Pasangan suami istri Azis (34) dan Dini Pertiwi (34) tengah melihat bayinya yang terlahir kembar siam dalam sebuah inkubator di RSHS Bandung. 

Akhirnya dengan bantuan sang mertua, Dini mengetahui kondisi bayinya. "Saat pertama tahu, istri saya sedih, saya juga lihat dari mukanya stress," katanya.

Bayi kembar siam tengah berada dalam sebuah kapsul untuk mendapatkan perawatan dari RSHS Bandung. Bayi ini dempet di bagian bawah dan hanya memiliki satu kelamin dan anus.
Bayi kembar siam tengah berada dalam sebuah kapsul untuk mendapatkan perawatan dari RSHS Bandung. Bayi ini dempet di bagian bawah dan hanya memiliki satu kelamin dan anus. (Foto Humas RSHS Bandung)

Hasil USG Pada saat istrinya mengandung, pasangan suami istri ini tidak mencurigai bahwa bayinya itu adalah kembar siam.

Bahkan saat di USG kehamilan, muncul prediksi bahwa bayi yang dikandung berjenis kelamin perempuan.

Itulah mengapa, ia dan istrinya menyiapkan nama perempuan untuk si bayi.

"Saya sudah siapain nama perempuan yakni Aklima Nur Sabiya. Tadinya pengen nama itu kalau perempuan. Tapi tidak tahunya yang lahir bayi jenis kelamin laki-laki kembar siam," katanya.

Saat mengetahui bayi mengalami bayi berat lahir rendah (BBLR), Azis membawa bayinya ke RSUD Subang.

Namun karena respons rumah sakit kurang memuaskan, ia membawa bayi kembar siamnya ke RSHS Bandung.

"RSUD sana (Subang) tidak disambut baik, malah didebat. Di sana administrasi dulu bukan penanganan dulu. Makanya saya inisiatif sama bidan bawa langsung ke RSHS Bandung," katanya.

Kini bayi kembar siam yang lahir 12 April 2018 itu dalam perawatan tim dokter RSHS Bandung.

Bayi tersebut masih dalam pemberian nutrisi. Kondisinya kini semakin membaik, berat tubuhnya pun terus bertambah.

"Alhamdulilah kini bayi sudah sehat malah kemarin infus dan alat bantu pernapasan sudah dicabut. Seminggu atau dua minggu lagi mungkin bisa pulang. Ini juga sambil nunggu inkubator dari RSHS selesai," ucapnya.

Begitupun kondisi Dini, istrinya Azis, kini sudah membaik dan mengetahui serta menerima dengan ikhlas bayi yang dilahirkannya tersebut.

Seperti ibu lainnya, kini Dini sudah dapat memberikan ASI kepada anak ke-3 sekaligus anak ke-4 nya itu.

"Istri saya alhamdulillah sudah baikan. Sebelumnya sempet air susunya kurang, mungkin stres. Tadi istri sudah ngobrol sama psikolog, alhamdulilah membaik. Pihak RSHS juga Jumat nanti bakal ngasih penyuluhan gimana cara rawat bayi kami di rumah," jelasnya.

Azis pun kini sudah memberi nama bayi kembarnya, yakni Muhammad Nur Hidayah, dan Nur Syafaat.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved