Bayi Kembar Siam di Bandung: Kami Tidak Malu, Itu Anak Kami Pemberian Tuhan
Siang itu di ruang Neonatologi, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, terdengar suara tangis para bayi yang tengah berada dalam perawatan
"Pas sampai kantor, mertua saya SMS katanya istri saya mau melahirkan," kata Azis.
Bayi Kembar Siam
Mendengar kabar tersebut, Azis memacu motornya kembali ke Subang. Ia kemudian membawa istrinya ke rumah bidan yang tidak jauh dari kediamannya di Jalan Sukarahayu, Karang Anyar, Subang.
"Pas sampai sana (rumah bidan) saya gak curiga apa-apa. Kami masuk bidan pukul 10.00 WIB, lalu menunggu kelahiran sekitar pukul 23.00 WIB," katanya.
Waktu terus berputar, Azis masih menunggu istrinya bersalin. Matahari mulai tenggelam, langit pun berubah gelap dan malam semakin larut.
Kedua anaknya yang ikut ke bidan, saat itu mulai menguap. Ia lalu mengantarkan kedua anaknya ke rumah untuk tidur.
Saat Azis kembali ke rumah bidan tersebut, Azis kaget bukan kepalang. Ia melihat mobil ambulans terparkir di depan rumah bidan.
Ia bergegas masuk dan melihat keluarganya yang tengah bercucuran air mata.
Baca: Akan Jadi Ikon Baru. BP Batam Sebut Kawasan Baloi Kolam Akan Dibangun Gedung-gedung Tinggi
Baca: Ditangkap di Bali, Pejabat Tersohor India yang Bunuh Wartawan Kini Dihukum Seumur Hidup
Baca: Relokasi Harus Tahun Ini. BP Batam Sudah Siapkan SK untuk Kavling Baru Bagi Warga Baloi Kolam
"Pas balik lagi saya kaget kok ada ambulans di sini. Saya masuk pada nangis, saya kaget bukan liat bayi tapi ke istri saya," katanya.
Saat melahirkan, sambung Azis, istrinya belum mengetahui kondisi bayi yang dilahirkannya, karena saat itu kondisinya masih lemah.
Azis pun tidak berani memberitahukan kondisi bayi tersebut kepada istrinya. Ia bingung bagaimana menyampaikannya kepada istrinya.
"Pas kelahiran, istri saya gak tau, pas lahiran itu darahnya tinggi, takutnya kalau di kasih tahu syok. Kasihan sudah hamil lama, nyeri, mau bohong pasti ketahuan, mau terus terang istri syok. Takut kaget lihat anaknya seperti itu," katanya.