Bayi Kembar Siam di Bandung: Kami Tidak Malu, Itu Anak Kami Pemberian Tuhan
Siang itu di ruang Neonatologi, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, terdengar suara tangis para bayi yang tengah berada dalam perawatan
"Nama bayi saya Muhammad Nur Hidayah dan Nur Syafaat. Nama itu dadakan saya berikan karena untuk persyaratan membuat KK (kartu keluarga) di catatan sipil. Dengan nama itu semoga menjadi hidayah dan syafaat bagi kami, mungkin ini ladang ibadah buat kami," katanya.
"Intinya, bagaimanapun kondisinya, kami tidak akan malu, itu anak kami pemberian Tuhan," imbuhnya.
Operasi Ditunda Tim Dokter RSHS Bandung menunda operasi pemisahan bayi kembar siam hingga usianya menginjak 3-4 bulan.
Hal itu untuk melihat dengan jelas organ dalam bayi, untuk menuntaskan proses pencitraan.
Nantinya, sambil menunggu tumbuh kembang anak, bayi kembar siam itu akan diperkenankan pulang ke rumahnya untuk rawat jalan.
Selain itu, tim dokter mengembalikan keputusan operasi pemisahan kepada orangtua.
Sebab ada beberapa konsekuensi yang harus dihadapi bayi ketika dilakukan pemisahan, mengingat bayi kembar siam ini memiliki satu anus dan satu alat kelamin laki-laki.
Meski begitu, Azis mempercayakan hal tersebut kepada tim dokter. Ia berharap apa yang dilakukan tim dokter merupakan yang terbaik bagi anak-anaknya.
"Penanganan bayi, saya percayakan kepada tim dokter dan semoga yang terbaik untuk bayi. Saya percaya penuh pada dokter, asalkan terbaik untuk anak saya," katanya.(*)