Skandal 1MDB - Beredar 8 Tuduhan Transfer Uang Haram Jho Low. Nilainya Rp 7 Triliun Lebih

Pada kenyataannya, PetroSaudi tidak ada hubungannya dengan Arab Saudi, karena perusahaan itu kemudian diketahui milik Jho Low.

Says Malaysia
Jho Low dan Paris Hilton 

TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Konglomerat Malaysia yang terlibat skandal 1MDB, Low Taek Jho alias Jho Low, adalah orang yang paling dicari Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC/SPRM) dan kepolisian Malaysia, saat ini.

Tidak hanya Jho Low, ayahnya, Tan Sri (Larry) Low Hock Peng juga dinyatakan buron karena ikut berperan melakukan pencucian uang dari skandal 1MDB tersebut.

1MDB atau 1 Malayusia Development Berhad adalah perusahaan investasi keuangan yang didirikan oleh bekas Perdana Menteri Malaysia Najib Razak untuk membiayai proyek-proyek besar di negara tersebut.

1MDB awalnya bernama Otoritas Investasi Terengganu (OIT) yang menerbitkan reksadana milik negara tahun 2008 untuk proyek-proyek di Trengganu.

Awal tahun 2009 berubah nama menjadi 1MDB yang cakupannya diperluas untuk gerakan ekonomi dan investasi Malaysia.

Baca: Ayahnya Ikut Buron Terkait Skandal 1MDB dan Kapal Pesiarnya Disita, Jho Low Siapkan Perlawanan

Baca: Terkait Skandal 1MDB, Singapura Sudah Masukkan Jho Low dalam Red Notice Interpol Sejak 2016

Baca: Lika Liku Penyelidikan Korupsi 1MDB Hingga Ditahannya Mantan PM Najib Razak!

Pada 30 September 2009, 1MDB dan mitra strategis PetroSaudi International Limited mengumumkan pendirian sebuah perusahaan patungan senilai US$ 2,5 miliar untuk menjadi ujung tombak aliran investasi asing langsung dari Timur Tengah ke Malaysia.

Pada kenyataannya, PetroSaudi tidak ada hubungannya dengan Arab Saudi, karena perusahaan itu kemudian diketahui milik Jho Low.

1MDB semakin kencang karena menggandeng State Grid Corporation of China (SGCC) untuk membangun proyek berbasis energi Sarawak Corridor of Renewable Energy (SCORE).

Kemudian menggandeng Abu Dhabi Future Energy Company (Masdar) untuk eksplorasi teknologi ramah lingkungan di Melaka.

Proyuek mangkrak 1MDB

Berikutnya, pembangunan kembali bandara internasional tua Sungai Besi --saat ini masih pangkalan Angkatan Udara Malaysia-- menjadi pusat keuangan Islam melibatakan Otoritas Investasi Qatar (OIQ) serta proyek investasi energi dan real estate senilai US$5 miliar.

Untuk berbagai megaproyek ini, 1MDB menerbitkan obligasi yang dijamin oleh pemerintah serta aset sejumlah perusahaan BUMN, seperti SRC International.

Utang 1MDB tidak sedikit, mencapai US$11,73 miliar atau lebih dari Rp150 triliun dalam lima tahun pertama.

Sebagian besar utang 1MDB adalah untuk pembelian 13 pembangkit listrik di enam negara, termasuk Malaysia, senilai US$4,3 miliar. 

Belakangan terungkap, dana yang dihimpun oleh perusahaan raksasa ini menjadi bancakan lingkaran Najib Razak dan uangnya dialirkan ke sejumlah rekening pribadi, termasuk rekening Najib Razak sendiri.

Pada tahun 2015, Najib Razak mendapat aliran uang tersebut dari rekening SRC Internastional ke rekening pribadinya sekitar RM 2,67 miliar atau sekitar Rp 900 miliar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved