Kapolsek Bintan Utara Pulangkan Anak Punk Asal Kota Batam, Ini Sebenarnya Asal-usul Anak Punk

Kepolisian Polsek Bintan Utara memulangkan sejumlah anak punk dan gepeng yang kerap merasahkan warga Tanjunguban Kabuapten Bintan, Provinsi Kepri.

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Thom Limahekin
Tribunbatam/M Ikhwan
Petugas Satpol PP menasehati sejumlah anak punk yang diamankan dari kawasan Batu 9 Kota Tanjungpinang, Jumat (16/12/2016) 

Dalam buku Skinhead itu, Utay menemukan gambaran bagaimana Skinhead telah diambil alih oleh rasisme dan intoleransi.

Dia membawa buku itu saat kembali ke Indonesia dan memperkenalkannya pada komunitas Punk.

Sejak itu, subbudaya Skinhead berkembang tapi dengan corak Indonesia.

Aksi Jahit mulut yang dilakukan anak punk saat unjuk rasa tolak UWTO di depan kantor BP Batam, Selasa (1/11/2016).
Aksi Jahit mulut yang dilakukan anak punk saat unjuk rasa tolak UWTO di depan kantor BP Batam, Selasa (1/11/2016). (tribunnews batam/eko setiawan)

“Ini seperti menggabungan budaya barat dengan budaya Indonesia. Kami mengadaptasi pakaian, ideologi, cara hidup Skinhead sekaligus tetap mempertahankan budaya tradisional Indonesia. Ini sama seperti budaya Inggris bercampur dengan Jamaika dan menjadi seorang Skinhead,” tambah Utay.

Skinhead di Indonesia lebih fokus pada persaudaraan, musik dan fesyen.

Di sebuah konser di Jakarta belum lama ini, terlihat orang-orang dengan rambut model Mohawks dan jaket denim berkancing perak.

Sebuah band Punk dari Texas, ‘The Elected Officials’ tampil sebagai pengisi acara puncak bersama dengan band Skinhead dan Punk lainnya.

Vokalis band, Sophie Rousmaniere, bicara soal subbudaya ‘Oi’, yang merupakan campuran musik Punk dan Skinhead.

“Banyak budaya Oi Skinhead di sini lebih condong kepada persaudaraan dan persahabatan, dan kecintaan terhadap musik. Sementara di tempat lain di dunia, ada yang fokus pada ideologi dan ada juga yang memilih kekerasan atau nasionalisme.”

Skinhead pertama kali muncul di Inggris pada akhir 1960-an.

Banyak orang tidak tahu, kalau imigran Jamaika-lah yang berperan besar dalam kemunculan subbudaya ini pada awalnya.

Saat itu orang-orang Jamaika dikenal sebagai 'Rude Boy', yang merujuk pada budaya Jamaika dimana kata ini adalah istilah slank untuk nakal atau cabul.

Ada juga kelas pekerja yang dikenal dengan istilah  'Mods' yang naik skuter, mengenakan sepatu Dr. Martins, dan mendengarkan Punk Rock.

Kelompok-kelompok ini kemudian bergabung menjadi Skinhead.

Tapi memburuknya kondisi ekonomi di tahun 1970-an membuat lahan pekerjaan bagi pekerja kulit putih makin berkurang dan mereka menuduh para imigran sebagai penyebabnya.

Mengenang Kisah Blusukan Soeharto, Tidur di Rumah Warga Hingga Pejabat Panik saat Presiden Menyamar

Download Lagu MP3 What Are You Up To Debut Solo Kang Daniel, Ada Lirik Lagu dan Video Klip

MENGUNGKAP Sosok Sebenarnya Iwan Cepi Murtado? Pembunuh Bayaran Terbengis di Indonesia yang Tobat

Dian Sastro Ungkap Gaji Pertama Usai Lulus Kuliah, Singgung Lulusan UI Tolak Kerja Gaji Rp 8 Juta?

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved