DEMO HONG KONG

Ketahuan, China Gunakan Twitter dan Facebook Demi Lawan Pengunjuk Rasa Hong Kong

Tenyata Pemerintah China juga menggunakan media sosial untuk melawan para pengunjuk rasa di Hong Kong. Begini cara Twitter dan Facebook mengetahuinya.

Instagram/davidelorenzo_ake
Suasana unjuk rasa di Chater Garden, Hong Kong 

TRIBUNBATAM.id - Tenyata Pemerintah China juga menggunakan media sosial untuk melawan para pengunjuk rasa di Hong Kong.

Berdasarkan pernyataan dari Twitter dan Facebook, ada kampanye yang dilakukan China demi melawan pengunjuk rasa di Hong Kong menggunakan kedua media sosial itu.

Kedua media sosial ini mendapatkan petunjuk dari user mereka yang menyuarakan perlawanan pengunjuk rasa di Hong Kong.

Demo Hong Kong Mereda, Tapi Helm, Masker Gas, Payung Hingga Tato Makin Laris-manis. Ada Apa?

Demo Hong Kong Berakhir, Seruan Mogok Belajar Jadi Cara Baru Melawan Pemerintah

VIDEO VIRAL - Dua Polisi Hong Kong Terekam CCTV Menganiaya Tahanan di Rumah Sakit

Trump: Presiden China Perlu Temui Langsung Para Pengunjuk Rasa di Hong Kong

Demo Pro Hong Kong Dikalahkan oleh Konvoi Mobil Fast and Furious pro-China di Kanada

Demo Hong Kong Mulai Damai, Bentrok Pindah ke Luar Negeri

"Kami menemukan adanya operasi informasi didukung negara yang berfokus soal pergerakan protes dan seruan mereka akan perubahan politik," ujar Twitter.

Sementara Facebook menyatakan, petunjuk dari Twitter membuat mereka menghapus laman, akun, atau grup yang berasal dari China dan terlibat dalam "perilaku tak autentik terkoordinasi" soal demo Hong Kong.

Dilansir AFP Senin (19/8/2019), microblogging asal California itu mengungkapkan mereka sudah mengetahui dan langsung menghapus 936 akun yang datang dari China.

Twitter diketahui diblokir di China daratan.

Karena itu, banyak dari akun itu menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) yang memberi gambaran menipu dari lokasi pengguna.

"Berdasarkan investigasi yang kami lakukan, kami mempunyai cukup bukti untuk mendukung dugaan bahwa ini adalah operasi yang didukung pemerintah," ujar Twitter.

"Kami mengidentifikasi sejumlah besar akun yang mempunyai perilaku mirip serta terkoordinasi untuk memperkuat yang berkaitan dengan aksi protes di Hong Kong," lanjut Twitter.

Facebook sendiri menyatakan mereka sudah menghapus tiga grup, tujuh laman, dan lima akun dari China yang diyakini bagian dari kampanye untuk melawan demo.

Kepala kebijakan keamanan siber Facebook Nathaniel Gleicher berkata, pelaku menggunakan "taktik menipu" seolah menjadi kantor berita dan mengundang orang ke mereka.

"Secara teratur, mereka mengunggah soal pandangan politik maupun isu yang berkaitan dengan topik soal protes yang tengah terjadi di Hong Kong," ungkap Gleicher.

Ketidakpercayaan dan Kebingungan

Gleicher melanjutkan, meskipun para pelaku berusaha menyembunyikan identitas mereka, namun pihaknya bisa mendapat informasi mereka berhubungan dengan Beijing.

Berdasarkan data yang diperolehnya, terdapat setidaknya 15.500 akun yang mengikuti satu laman yang dipercaya dikelola oleh individu dari China itu.

Aksi protes di Hong Kong yang sudah memasuki pekan ke-12 awalnya terjadi untuk menentang UU Ekstradisi, di mana aturan itu dikhawatirkan bakal dipakai membungkam lawan politik.

Selama aksi yang diklaim melibatkan jutaan orang itu, berseliweran berbagai teori konspirasi maupun rumor secara daring yang menimbulkan kebingungan dan ketidakpercayaan.

Antara lain foto 2011 menunjukkan pasukan Korea Selatan (Korsel) yang dimisinterpretasikan sebagai persiapan Negeri "Panda" untuk menginvasi Hong Kong.

Hingga foto yang dianggap membesar-besarkan jumlah pengunjuk rasa, kota itu kini dibombardir dengan klaim yang saling bertentangan dari kedua sisi.

Video maupun gambar yang menunjukkan adanya kekerasa sengaja dipilih dan diedit sedemikian rupa demi tujuan tertentu, kemudian disebar ke grup WhatsApp.

Rachel Lao yang merupakan anggota advokat pro-demokrasi menuturkan, media yang dikelola pemerintah China punya andil dalam mendiskreditkan aksi.

"Partai Komunis China mempunyai kemampuan khusus dalam menciptakan kebingungan di publiknya sendiri, dan mempermalukan segala pergerakan itu," kata Lao.

Buruh Berbagai Perusahaan Penuhi Jalanan Engku Puteri Batam Tolak Revisi UU No 13 Tahun 2003

Pembelajaran Terapan Dijadwalkan Tahun 2023, Singapura: Belajar Bukan Kompetisi

BREAKING NEWS, KPK Periksa 7 Lagi Pejabat Pemprov Kepri di Mapolresta Barelang

Pamor Veronica Tan Kian Bersinar, Ahok Bahagia Puput Nastiti Devi Hamil Muda

Tak Lagi Menjadi Bagian dari Marvel, Bagaimana Nasib Film Spider-Man Selanjutnya?

Untuk Terbit Sertifikat Lahan di Karimun, BPN Main Ukur Saja, Warga Kuda Laut Langsung Bereaksi

Pantas Ajudan Cantik Iriana Jokowi Marah, Sandhyca Putrie Marah Diminta Buka Baju Saat Live IG

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap, China Pakai Twitter dan Facebook untuk Lawan Peserta Demo Hong Kong".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved