VIRUS CORONA

Dinkes Batam Pesan 2 Ribu Kit untuk Rapid Test, Prioritaskan ODP Covid-19 di Batam

Dinkes Kota Batam bakal memprioritaskan 1.572 warga Batam berstatus ODP untuk menjalani rapid test.

TRIBUNBATAM.ID/IAN PERTANIAN
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi akan memprioritaskan 1.572 warga Batam berstatus ODP untuk menjalani rapid test. 

Virus corona memiliki material genetik RNA.

RNA ini akan diamplifikasi dengan RT-PCR sehingga bisa dideteksi.

Sementara itu, rapid test bekerja dengan cara yang berbeda.

Virus corona tidak hidup di darah, tetapi seseorang yang terinfeksi akan membentuk antibodi yang disebut immunoglobulin.

Bupati Karawang Kepala Daerah Ketiga di Jabar Positif Covid-19, Sesak Saat Pidato Depan 45 Kades

Ini Kebijakan Stimulus OJK Kepri Bantu Pengusaha Terdampak Virus Corona

 

Immunoglobin tersebut dalam darah tersebut lah yang dideteksi dengan rapid test.

Simpelnya, RT-PCR mendeteksi keberadaan virus sedangkan rapid test mendeteksi apakah seseorang pernah terpapar atau tidak.

Adapun untuk cara kerjanya sendiri, RT-PCR harus dikerjakan di laboratorium dengan standar biosafety level tertentu.

Rapid test lebih praktis karena bisa dilakukan di mana saja.

- Akurasi

Menurut beberapa ahli, rapid test bisa memberikan hasil false negative, yakni tampak negatif meski sebenarnya positif.

Ini terjadi bila tes dilakukan pada fase yang tidak tepat.

Hal ini lantaran data antibodi tidak selalu bersamaan dengan data PCR.

Ketika data PCR menunjukkan virus RNA terdeteksi, kadang-kadang antibodi belum
terbentuk.

Untuk itu, proses rapid test dilakukan menunggu reaksi immunoglobin dari seseorang yang terinfeksi.

Paling tidak, waktunya adalah seminggu.

Sebab, jika waktu terinfeksi kurang dari seminggu, deteksi immunoglobin akan menunjukkan hasil yang negatif.

- Lama waktu pemeriksaan

RT-PCR membutuhkan waktu yang relatif lebih lama.

Belum termasuk waktu pengiriman sampel karena pemeriksaan virus corona sempat dipusatkan hanya di laboratorium Litbangkes (Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) di Jakarta.

Rapid test bisa dilakukan kapan saja dan hanya butuh waktu 15-20 menit untuk mendapatkan hasilnya.

Untuk kebutuhan massive screening dan menemukan lebih banyak kasus, rapid test berbasis antibodi dinilai sebagai pilihan yang tepat.

- Biaya

Rapid test diklaim lebih ekonomis dibanding RT-PCR.

Dalam sebuah wawancara sebagaimana mengutip CNBC, Kepala Balitbangkes Siswanto memberikan perkiraan biaya RT-PCR.

Per orang rata-rata total unit cost mulai dari ambil spesimen, transport, hingga pemeriksaan PCR membutuhkan biaya sekitar Rp 1,5 juta.(TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved