VIRUS CORONA DI CHINA

China Minta Amerika Serikat Berhenti Salahkan Mereka Atas Covid-19, Sebut Dunia Harusnya Bersatu

China meminta kepada Amerika Serikat untuk berhenti menyalahkan negaranya atas Covid-19. China juga menyebutkan negaranya termasuk yang menjadi korban

CARLOS/REUTERS
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. 

TRIBUNBATAM.id, BEIJING - Perseturan antara China dan Amerika Serikat terkait dengan wabah virus Corona atau Covid-19 kembali berlanjut.

Kali ini, China meminta kepada Amerika Serikat untuk berhenti menyalahkan negaranya atas Covid-19.

Bersamaan dengan itu, China juga menyebutkan negaranya termasuk yang menjadi korban.

Juru bicara kementerian luar negeri Geng Shuang menyatakan, saat ini dunia harusnya bersatu, bukan malah menyalahkan atau meminta ganti rugi.

Geng mengatakan, komunitas internasional bisa mengatasi virus Corona jika menyatukan tangan dan bekerja sama untuk membuat kebijakan.

"Menyerang dan mendiskreditkan negara lain hanya membuang waktu dan tidak akan menyelamatkan nyawa," kata dia dalam jumpa pers di Beijing.

Temuan Baru Ilmuwan China, Terjadi Mutasi Langka virus Corona SARS-CoV-2, Lebih Mematikan

Dia menyatakan dikutip SCMP Senin (20/4/2020), warga AS harus memahami bahwa musuh sebenarnya yang tengah mereka hadapi adalah Covid-19, bukan Beijing.

"China sudah diserang dan menjadi korban virus itu. Kami bukanlah penjahat, atau bertanggung jawab atas wabah ini," tutur Geng.

Komentar Geng terjadi setelah muncul seruan agar digelar penyelidikan internasional bagaimana penanganan Negeri "Panda" atas wabah.

Pertama kali merebak di Wuhan pada akhir Desember 2019, Covid-19 sudah menjangkiti lebih dari 2,4 juta dan membunuh 170.000 orang di seluruh dunia.

Dalam konferensi pers Minggu (19/4/2020), Presiden AS Donald Trump menuturkan, dia sudah berbicara kepada Beijing terkait pengiriman tim pakar untuk menggelar penyelidikan.

Sehari sebelumnya (18/4/2020), dia memperingatkan Negeri "Panda" bisa menghadapi konsekuensi serius jika terbukti bertanggung jawab.

Sementara Wakil Presiden Mike Pence mengutarakan Washington akan membuat investigasi yang mumpuni, di waktu yang tepat juga.

Di Australia, Menteri Luar Negeri Marise Payne mempertanyakan transparansi Beijing dan menyerukan investigasi internasional untuk mencari tahu asal usul virus itu.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab berujar, Beijing akan menghadapi pertanyaan tajam soal bagaimana virus itu bisa muncul, dan mengapa mereka tak segera mencegahnya.

Geng menuturkan, dia berharap Washington akan menghormati fakta saintifik, dan berhenti membuat tudingan tak berdasar kepada mereka.

"Asal dari virus ini adalah isu sains serius, dan harusnya ditangani oleh pakar medis dan ilmuwan, tidak boleh dipolitisasi," terangnya.

Dia kemudian menyikapi kabar Negara Bagian Florida yang melayangkan gugatan aksi kelas dalam mencari ganti rugi atas Covid-19.

Geng menjawab bahwa AS tidak mengganti rugi siapa pun ketika flu H1N1 pertama kali terdeteksi dan mewabah pada 2009 silam.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memerkirakan, jenis flu itu membunuh 575.400 orang di seluruh dunia pada tahun pertama.

Pekan lalu, juru bicara kemenlu lain, Zhao Lijian, menyatakan tidak ada bukti ilmiah bahwa virus Corona itu berasal dari laboratorium mereka.

(*)

Wabah Covid-19 Merebak, Angka Perceraian di China Naik, Bertengkar Selama Karantina?

zhu shu, Tikus Bambu yang Disantap Wanita China untuk Kecantikan, Makanan Favorit Sejak Tahun 1046

virus Corona Dianggap Lebih Mematikan di Amerika dan Eropa Dibanding China, Ini Kata Peneliti

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Minta AS Berhenti Menyalahkan Mereka atas Wabah virus Corona".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved