PETAKA Belajar Daring untuk KELUARGA MISKIN, Tak Mampu Beli Kuota Internet: Katanya Ada Bantuan

Sistem belajar daring yang diterapkan sekolah-sekolah di masa pandemi Covid-19 membawa petaka bagi sejumlah keluarga

TRIBUN MEDAN
(Ilustrasi) Tasya menjajakan tisu di perempatan traffic light di Kota Medan, Ahad (26/7/2020). Uang penjualan tisu dipakai membeli paket internet untuk pembelajaran daring. 

Namun sampai saat ini belum ada sekolah yang menjalankan karena belum ada arahan dari pemerintah daerah.

Terpisah, Kadisdik Kepri M Dali mengatakan, pencairan dana bos tidak ada masalah sejauh ini.

Pencairan itu, tahap pertama sebesar 30 persen dan tahap 2 sebesar 40 persen sudah disalurkan.

"Nanti tahap 3 sebesar 30 persen, dicairkan September," kata Dali kepada Tribun.

Guru asal Sumenep, Avan Fathurrahman rela datang ke rumah siswanya untuk mengajar karena keterbatasan alat belajar online
Guru asal Sumenep, Avan Fathurrahman rela datang ke rumah siswanya untuk mengajar karena keterbatasan alat belajar online (FACEBOOK/AVAN FATHURRAHMAN)

Terkait penggunaan dana BOS untuk pulsa juga sebenarnya sudah bisa dilakukan karena sudah tersedia di SIPLAH, market place online untuk berbagai pembelian barang dan jasa sekolah.

"Bisa dibeli di situ. Secara pertanggungjawaban, sekolah sebenarnya sudah aman.

Aturannya sudah kuat karena perubahan anggaran kan sudah ada petunjuknya dari Kemendikbud. Harga barang di sana juga sudah terverifikasi dan bukti dokumen SPJ ada di SIPLAH. tinggal diunduh," ujarnya.

Menurut dia, sudah banyak sekolah yang membelikan guru dan siswa tak mampu pulsa.

"Sudah banyak kok sekolah yang melakukannya di seluruh daerah. Namun memang tidak paket data itu tidak mengakomodir semua siswa dan guru. Diutamakan bagi anak tak mampu," katanya. 

(tribunbatam.id/Endra Kaputra/Hening Sekar Utami/Ian Sitanggang)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved